Teriakan Musa Rajekshah Gubernur Menggema di Acara Rapimda II Golkar Sumut

Teriakan “Musa Rajekshah Gubernur” menggema di acara pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 22 Des 2022, 19:19 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 19:15 WIB
Partai Golkar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus dan Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Teriakan "Musa Rajekshah Gubernur" menggema di acara pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut), Kamis (22/12/2022).

Hal itu terjadi saat Ketua Panitia Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut, Zulchairi Pahlawan, mengakhiri kata sambutannya. Untuk memacu semangat peserta Rapimda yang hadir di Hotel Santika Medan, Zulchairi menutup sambutannya dengan mengatakan, "Musa Rajekshah." Lalu disambut dengan teriakan, "Gubernur," oleh para peserta Rapimda.

Tidak hanya saat itu saja, ketika Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah, berada di atas panggung untuk memberikan kata sambutan, tiba-tiba teriakan "Musa Rajekshah Gubernur" kembali terdengar.

Mendengar teriakan dari para peserta Rapimda tersebut, Musa Rajekshah langsung mengatakan, "Belum." Bahkan, Musa Rajekshah kembali mengatakan, "Belum, ya, nanti. Nanti ada yang alergi, lagi," sebutnya.

Setelah memberikan kata sambutan, Musa Rajeksah mengakhirinya dengan meneriakkan, "Golkar Menang." Dijawab peserta Rapimdan, "Rakyat Sejahtera." Lalu, Musa Rajeksah meneriakkan, "Airlangga Hartarto." Dijawab peserta Rapimda, "Presiden."

Lagi-lagi tanpa instruksi, peserta Rapimda kembali meneriakkan, "Musa Rajekshah." Dijawab kembali, "Gubernur," oleh para peserta Rapimda tersebut.

Untuk diketahui, Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus. Peserta Rapimda berasal dari para kader Golkar Sumut, yaitu dari 33 kabupaten dan kota.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Target Golkar di 2024

Rapimda II Golkar Sumut
Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) (Reza Efendi/Liputan6.com)

Saat diwawancarai wartawan usai membuka Rapimda, Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich mengatakan, yang namanya berpolitik harus ingin menang. Untuk menang, harus menentukan target, baik itu Pilpres, Pileg, dan Pilkada.

"Menuju ke sana, kita punya peta jalan, sudah mengatur. Target, untuk Pilpres kita harus menang, dan kita punya calon, yaitu Airlangga Hartarto," ujarnya.

Untuk Pileg, Golkar menargetkan 20 persen di DPR RI. Lalu, saat di-breakdwon sampai ke kabupaten dan kota, juga 20 persen. Kalau di DPR RI, 20 persen setara dengan 115 kursi. Kemudian Pilkada, Golkar sudah tentukan target 60 persen.

Menurut Lodewijk, target-target tersebut bukan hal yang muluk, karena pada Pilkada 2020 lalu, Golkar mampu meraih kemenangan 61,11 persen. Pada Rapimda ini, akan ada perumusan, strategi, dan untuk di Sumut, tentunya untuk mewujudkan target tersebut.

"Lalu, ada keputusan, dan keputusan ini harus dipatuhi seluruh kader Golkar. Betul-betul kita menjaga soliditas, fokus pada target, sehingga pada Pemilu 2024 kita bisa meraih kemenangan," ucapnya.

Koalisi dengan Partai Lain

Partai Golkar
Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus. Peserta Rapimda berasal dari para kader Golkar Sumut, yaitu dari 33 kabupaten dan kota (Reza Efendi/Liputan6.com)

Disinggung Partai Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum menentukan siapa calon presiden, Lodewijk Freidrich Paulus menyebut hal itu bagian dari strategi. Disebutkannya, peta saat ini masih 4 poros. PDIP misalnya, sudah punya kursi sendiri, punya tiket sendiri, tapi belum tentukan siapa calon presiden.

Lalu, Nasdem punya koalisi dengan PKS, dan Demokrat. Mereka sudah tentukan calon presiden siapa, tapi koalisinya belum jelas. Golkar dengan PPP, koalisi sudah terbentuk, tapi belum menentukan calon presiden.

"Kita masih fokus pada pemantapan visi dan misi, yang kita utamakan politik kerja sama, politik persatuan, sehingga masyarakat harus tahu pasangan (Capres-Cawapres) mana yang akan dipilih," sebutnya.

Kemudian, ada Gerindra dengan PKB. Terkenal dengan KIR (Kebangkitan Indonesia Raya). Koalisi sudah mereka deklarasikan, tapi siapa capres juga belum ditentukan. Itu semua bagian dari strategi masing-masing.

"Intinya, dari empat poros itu, punya strategi masing-masing," ucapnya.

Peluang Musa Rajekshah Gubernur

Rapimda II Golkar Sumut
Rapimda II DPD Partai Golkar Sumut di Hotel Santika Medan (Reza Efendi/Liputan6.com)

Soal Musa Rajekshah digadang sebagai calon Gubernur Sumut, Lodwijk mengatakan peluangnya sangat bagus sekali. Artinya, dengan kualitas Musa Rajekshah dan rekam jejaknya selama ini sangat bagus.

"Itulah, kita mengajak pemilih berpikir secara rasional. Kita siap mendorong Pak Ijeck (sapaan akrab Musa Rajekshah) pada Pilkada 2024," ungkapnya.

Musa Rajekshah sendiri saat ditanya mengenai kesiapannya untuk maju, mengungkapkan sampai pada hari ini belum mengutarakan secara langsung bagaimana di 2024, apakah pada Pilkada nanti mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut.

"Kenapa? Karena saat ini saya masih Wakil Gubernur. Tapi, nanti hasil Rapimda, akan kita dengar aspirasi kawan-kawan dari daerah kabupaten dan kota. Kalau memang sudah menjadi keputusan partai, dan disetujui DPP, Katua Umum, pastinya saya siap untuk maju di 2024," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya