Makin Tak Jelas, Progres Pembangunan PLTA Kayan Belum Dilaporkan

Pemerintah Kabupaten Bulungan belum menerima progres tahapan pembangunan PLTA Kayan oleh PT KHE, bahkan tak adanya laporan itu untuk yang sekian kalinya.

oleh Ramlan diperbarui 03 Feb 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2023, 09:00 WIB
PLTA Kayan
Pada tahun 2014, di lokasi ini pernah dilakukan groundnreaking pembangunan PLTA kayan namun hingga tak ada perubahan. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Bulungan - Untuk yang kesekian kalinya, progress realisasi rencana Pembangkit Listrik Tenaga (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan belum dilaporkan. Padahal belum lama ini, Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala telah melakukan tinjauan untuk melihat progress pembangunan proyek yang dikembangkan oleh investor PT Kayan Hydro Energi (KHE) itu.

Ingkong Ala mengatakan, rencana pembangunan dalam proyek tersebut seharusnya dilaporkan kepada pihak pemerintah. Sehingga pemerintah juga bisa mengetahui, sudah sejauh mana pembangunan proyek yang menelan nilai investasi sebesar USD 17,8 miliar tersebut.

“Seharusnya bisa dua bulan sekali dilaporkan mengenai progress di lapangan. Terutama mengenai masterplan untuk agenda pembangunannya, harus juga dilaporkan. Dalam tinjauan kita kemarin, memang sementara ada kegiatan,” katanya.

Tidak adanya laporan mengenai masterplan pembangunan selanjutnya, menyebabkan pemerintah setempat tak mengetahui progress pembangunan proyek tersebut. Bahkan, tahapan-tahapan apa yang sedang dan akan dilakukan dari investor juga tak diketahui oleh pemerintah.

“Masterplannya belum pernah diserahkan ke pemerintah (Pemda Bulungan). Sedangkan kalau kita lihat pantauan dari kunjungan kita, sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Seperti pembangunan perkantoran dan basecamp bagi karyawan,” ucap Ingkong.

Seperti yang diketahui, investor PT KHE masih terkendala dalam pembebasan lahan. Ada beberapa lahan masyarakat yang masuk dalam Kawasan pembangunan PLTA Kayan tersebut. Akan tetapi, Ingkong mengungkapkan jika pemerintah setempat tak ikut mencampuri soal mekanisme pembebasan lahan tersebut.

Pemkab, lanjut dia, hanya bisa memfasilitasi masyarakat sekaligus mengedukasi masyarakat, baik keberadaan PLTA maupun juga kawasan yang ada saat ini. 

Lebih jauh dikatakan orang nomor dua di Kabupaten Bulungan ini, masyarakat harus mendukung proyek pembangunan PLTA ini. Jikapun ada lahan yang harus diganti untung dan masyarakat mau melepaskan lahannya, KHE harus berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat.

Situasi itu, Ingkong menegaskan harus menjadi komitmen investor dengan rencana PLTA yang disinyalir bisa menghasilkan daya hingga 9.000 MW itu.

“Karena kan dengan adanya PLTA ini, pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat yang akan semakin baik kedepannya. Makanya kita harapkan, PLTA ini segera terealisasi. Kalau progresnya bisa lebih cepat kan lebih bagus lagi, karena ini juga sudah sangat lama,” katanya.

Sementara ditambahkan, Project Manager PT KHE, Safran Helizon, mengatakan, berbagai tahapan pembangunan sudah dilakukan. Di tahun 2023 ini, dia mengungkapkan akan dibangun diversion channel (saluran pengelak) sepanjang 1 kilometer dengan lebar 60 meter.

“Kalau kedalamannya nanti, kita ikuti kondisi Sungai Kayan. Selain itu, ada beberapa agenda pembangunan juga yang akan kita lakukan tahun ini,” ucap dia.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya