Bonebol Manfatkan Penerbangan Kargo Manado-Jepang untuk Ekspor Ikan Tuna

Bupati Hamim menyampaikan keinginannya memaksimalkan peluang ini dengan menghadirkan para eksportir tuna di Bonebol.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 05 Mar 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 16:00 WIB
Ikan tuna dan cakalang. (Dok KKP)
Ikan tuna dan cakalang. (Dok KKP)

Liputan6.com, Gorontalo - Dibukanya penerbangan kargo Manado - Narita Jepang kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan PT Garuda Indonesia dilirik Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou.

Bupati Hamim menyampaikan  keinginannya memaksimalkan peluang ini dengan menghadirkan para eksportir tuna di Bonebol. Sehingga langsung dibicarakan bersama pihak Pemerintah Sulut, Kakanwil Bea Cukai hingga manajer PT Garuda Indonesia.

"Kami ingin memanfaatkan penerbangan langsung ini dengan melakukan pengiriman ikan Tuna setiap pekan ke Jepang. "kata Hamim.

Dirinya mengatakan, bahwa kegiatan ini akan memberikan nilai tambah bagi Provinsi Gorontalo yang berbatasan langsung dengan Sulut. Selain itu, melimpahnya ikan tuna di laut Gorontalo menjadi penunjang utama kerja sama ini.

"Laut Teluk Tomini banyak menghasilkan ikan tuna. Jadi rute penerbangan ini bagi saya sudah pas dan tepat sekali," ungkapnya.

Menurut Hamim, selama ini nelayan Gorontalo mengekspor tuna lewat laut. Dan itu dirasa sangat tidak efektif karena memakan waktu lama dan biaya.  

"Selama ini membawa tuna lewat kapal laut. Sekarang lewat penerbangan yang digagas pemprov Sulut, banyak hal yang dipotong tentang pembiayaan hingga terjaganya ikan tuna," terang Bupati.

Ia mengatakan, jika dihitung, membawa ikan tuna lewat darat 10 jam sudah di Manado. Tidak sampai 24 jam  sudah bisa sampai ke bandara Narita Jepang.

"Nelayan kami saat ini mampu menyediakan tuna sebanyak 5 ton dalam sepekan," imbuhnya.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Tentang Laut Gorontalo

Hamim Pou
Bupati Hamim Pou, bersama dengan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondo Kambey, dan sejumlah bupati dan wali kota se Sulawesi Utara. (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Menurut data yang ada, laut Gorontalo memiliki kekayaan ikan yang beragam. Bahkan ikan-ikan yang ada di laut Gorontalo bernilai ekonomis sangat tinggi.

Ikan yang menghuni perairan Gorontalo diantaranya, ikan cakalang dengan nama ilmiah Katsuwonus pelamis, ikan tuna Thunnus Sp, ikan layang Decapterus russelli, Tongkol Euthynnus Sp dan teri Stolephorus Sp.

Letak Provinsi Gorontalo sangatlah strategis, karena diapit oleh dua perairan, yaitu Teluk Gorontalo atau yang lebih dikenal dengan nama Teluk Tomini. Sementara sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi.

Dalam catatan sejarah maritim Nusantara, Laut Sulawesi menjadi penting karena merupakan jalur pelayaran dari pulau Sulawesi menuju Filipina. Selain itu laut Gorontalo juga melalui jalur wilayah perairan Kesultanan Sulu di sebelah Timur dari negara Malaysia.

Kementerian Perikanan dan kelautan sudah menjanjikan mulai 2016 produksi perikanan ikan tuna hasil tangkapan nelayan dari Gorontalo akan dikirim ke berbagai negara. Namun, hingga saat ini Provinsi Gorontalo belum melakukan ekspor keluar negeri sebagai tambahan pendapatan nelayan di Provinsi Gorontalo.

"Mudah-mudahan dengan dibukanya penerbangan ini, bisa memudahkan nelayan Gorontalo menjual hasil tangkapan. Terutama ikan tuna," ia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya