Liputan6.com, Sleman Laga lanjutan BRI Liga 1 2023 antara Persis Solo melawan Arema FC akhirnya digelar dengan disaksikan langsung ribuan penonton. Momentum itu dijadikan para pendukung Persis fans untuk meluapkan kerinduan mereka mendukung langsung tim kebanggaan masyarakat Solo raya itu.
Bagaimana tidak, semenjak digulirkan kembali laga home Laskar Sambernyawa itu belum pernah mendapatkan izin untuk disaksikan penonton, pasalnya mereka masih meminjam stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai homebase.Â
Untuk diketahui, Stadion Manahan Solo dalam masa perawatan jelang digunakan sebagai salah satu tuan rumah ajang sepak bola internasional Piala Dunia U-20 pada Juni 2023 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Pertandingan melawan Arema FC juga dijadikan para suporter untuk melakukan kritik terkait penanganan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan awal bulan Oktober 2022 lalu. Mereka membentangkan beberapa spanduk kritikan seperti 'so crazy and kill the dream of millions people', 'usut tuntas tenggelam', dan beberapa spanduk lainnya. Tak mau kalah nampak juga spanduk perdamaian yang bertuliskan 'Penak Seduluran'.Â
Hal itu juga momentum sebagai ajang implemetasi suporter Solo dan DIY yang telah mendeklarasikan perdamaian melalui Mataram Islah. Suporter Solo dan Jogja itu pernah menjadi rival bertahun-tahun lamanya, namun tragedi mengerikan Stadion Kanjuruhan awal Bulan Oktober 2022 lalu bisa menjadikan kedua elemen suporter itu berdamai.
Sejak pagi, ribuan suporter Persis Solo yang terdiri dari Pasoepati, Surakartans, Garis Keras, Holickers, dan juga lainnya sudah berkumpul di depan Stadion Manahan. Mereka dikawal patwal Polresta Surakarta dan juga dilepas oleh Kapolresta, Kombes Pol Iwan Saktiadi, dengan tertib puluhan kendaraan roda dua dan empat menuju Stadion Maguwoharjo Sleman. Mereka dilepas dari Solo sekitar pukul 11.10 WIB, dan tiba di Stadion Maguwoharjo pukul 13.25 WIB.
Â
Jadi Ajang Kritik Tragedi Stadion Kanjuruhan
Banyak cerita selama perjalanan Persis fans itu, mulai dari wilayah Klaten, penyambutan dari personel Polres Klaten nampak dari pintu masuk Klaten hingga Prambanan. Terlihat ratusan personel kepolisian juga bersama elemen suportes dari BCS, Slemania, Brajamusti, dan lainnya sudah menyambut suporter Solo.
Tidak hanya disambut yel-yel penyambutan ala suporter, mereka juga menyiapkan air mineral yang dibagikan kepada Persis fans yang melintas.
Melihat kejadian itu masyarakat sekitar merasa terharu dan bersyukur ketika melihat hubungan pendukung sepak bola Solo dan Jogja sudah semakin harmonis. Seperti yang diungkapkan oleh Dody warga yang tinggal di daerah perbatasan Klaten dan Jogja yakni di wilayah Prambanan mengaku senang dengan suasana jalanan pada siang hari itu.
"Terharu sekali. Dulu setiap ada sepak bola selalu deg-degan, dan memilih enggak buka toko, karena pasti bakal rusuh. Tetapi, sekarang saya melihat sendiri depan mata saya suporter dari Solo dan Jogja saling mendukung, saya sampai terharu hampir nangis," kata Dody saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (16/3/2023).
Â
Advertisement
Warga Jogja Terharu
Dody berharap keharmonisan suporter dari Persis Fans dari Yogyakarta terus terjalin, hal itu tentu membuat kondusivitas wilayah Yogyakarta yang memang sebagai daerah wisata. "Tetap dirawat hubungan baik ini, karena merawat perdamaian itu lebih sulit dari pada memulainya," tutur dia.
Kapolres Klaten Eko Prasetyo mengaku menerjunkan ratusan personel yang juga melibatkan anggota TNI guna mengawal Persis fans yng terbagi di beberapa titik di sepanjang jalan raya Solo - Jogja.
"Kami imbau kepada suporter untuk tertib di sepanjang jalan, menghargai pengguna jalan lain. Kami sambut iring-iringan suporter Persis Solo dan kami kawal hingga perbatasan Prambanan. Di sana adalah wilayah perbatasan, suporter Solo disambut suporter DIY," kata Kapolres Klaten.
Â
Keharmonisan Suporter Solo-Jogja
Sementara itu, tiba di Stadion Maguwoharjo Sleman ribuan suporter Solo itu dikoordinir memarkirkan kendaraan mereka tepat di lahan kosong depan pintu utama stadion tersebut.
Lantaran jam kick off laga Persis Solo vs Arema FC itu masih pukul 15.00 WIB, ribuan suporter tersebut mencari makanan dan minuman di sekitar lokasi stadion, tak sedikit warung-warung kehabisan stok makanannya karena diserbu pembeli dari Persis fans.
Tak hanya itu, usai santap siang mereka bercengkerama dengan suporter BCS, Brajamusti, Slemania, dan lainnya di area mereka memarkir kendaraannya.
Advertisement
Berkah Pedagang Sekitar Stadion
Nampak mereka saling mendukung satu sama lain, bernyanyi bersama dan ketika kick off dimulai tak sedikit pendukung dari tim berbeda itu juga ikut masuk ke dalam stadion, itu sebagai salah satu bentuk dukungan mereka agar sepak bola lebih maju khususnya di Jateng dan DIY. Dengan cara seperti itu mereka berusaha membawa perubahan sepak bola lebih baik, bagi mereka rivalitas sewajarnya tanpa adanya kebencian atau bahkan hilangnya nyawa.
"Kami ucapkan sugeng rawuh (selamat datang) kepada semua elemen suporter Solo. Ini salah satu implementasi campaign Mataram Islah yang pernah kita gaungkan selama ini. Semoga pertandingan berjalan lancar, dan mendapatkan kuota lebih di pertandingan selanjutnya," kata Muslich Burhanudin, selaku Presiden Brajamusti.Â
Di sisi lain, Firman salah satu pedagang minuman teh dingin mengaku beryukus Persis Solo yang tengah berhomebase di Sleman itu membawa dampak rejeki untuknya dan rekan-rekannya. Sejak kedatangan Persis fans itu, firman sudah menjual ratusan gelas teh manis dingin.
"Jualan teh kalau ada pertandingan, 1 cup ini 5.000 rupiah. lumayan sudah ada menjual kurang lebih 100 cup ada, bisa jadi lebih karena belum menghitung hasil. Semoga laga Persis Solo di sini bisa dihadiri penonton, dan semoga tetap akur sama suporter Yogja," tutur dia.