Â
Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, Jumat (24/3/2023), berlangsung hangat. Dubes Zuhair menyatakan, kedatangannya ke Istana Kepresidenan Jakarta, untuk menyampaikan ucapan selamat Ramadhan kepada Presiden Jokowi serta seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga
"Kami datang pagi ini untuk menyampaikan ucapan selamat atas bulan Ramadhan kepada Yang Mulia (Presiden Jokowi) dan bagi seluruh rakyat Indonesia, mendoakan yang terbaik bagi semuanya," kata Zuhair kepada awak media selepas pertemuan.
Advertisement
Dubes Zuhair menambahkan, dirinya mendapat pesan positif balasan dari Presiden Jokowi mengenai dukungan konsisten Indonesia terhadap situasi politik di Palestina.
"Yakni dukungan penuh (bagi Palestina) berdasar prinsip serta peraturan perundang-undangan Indonesia, yang dipastikan tidak akan berubah," katanya.
Seiring dukungan tersebut, Dubes Zuhair mengaku dirinya dan Presiden Jokowi juga banyak membahas mengenai perkembangan situasi terkini di Palestina.
Ketika ditanya apakah ia dan Presiden Jokowi sempat membahas mengenai topik keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia FIFA U-20 2023 di Indonesia, Dubes Zuhair menyatakan hal itu sama sekali tidak disinggung.
Lebih lanjut, Dubes Zuhair menegaskan eratnya hubungan Palestina-Indonesia sembari menekankan keyakinan bahwa relasi bilateral itu akan selalu berkembang menjadi lebih baik di masa mendatang.
"Indonesia selalu ada dalam sanubari kami dan tentunya Palestina selalu menghargai masyarakat Indonesia, kebijakan pemerintahnya, serta seluruh komunitas yang selalu memberikan perhatian penuh atas dukungan mereka, sehingga hubungan bilateral kami tentu akan selalu berkembang lebih baik dan semakin baik," katanya.
NU Tak Menolak Timnas Israel
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tak mempermasalahkan apabila Timnas Sepak Bola Israel bertanding di Piala Dunia U-20 Indonesia. Dia menilai hal tersebut tidak akan merugikan Palestina.
Menurut saya sih ndak masalah. Belum tentu Palestina rugi kok. Sekarang kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Enggak juga," kata Gus Yahya kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Dia menilai percuma apabila hanya meneriakkan penolakan Israel, namun tidak ada tindakan konkret dan solusi yang diberikan untuk membela Palestina. Gus Yahya menyebut sebaiknya Indonesia memperkuat posisi dalam platform internasional dan multilateral.
"Kalau soal FIFA ini, kalau kita cuma menolak Israel jangan datang habis itu tidur, apa gunanya buat Palestina? Enggak ada gunanya juga," jelasnya.
"Tapi kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini sehingga kita betul-betul mempunyai posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi Palestina, nah itu saya kira lebih konstruktif daripada sekadar protes, tidur, protes, tidur, enggak ada gunanya," sambung Gus Yahya.
Sebagai informasi, penolakan terhadap negara yang terletak di ujung timur laut Mediterania itu muncul jelang Kick Off Piala Dunia U-20. Salah satu kepala daerah yang turut menolak kehadiran Israel adalah Gubernur Bali, Wayan Koster.
Penyelenggaraan Piala Dunia Sepak bola FIFA U-20 Tahun 2023, direncanakan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Laga dunia ini akan diikuti oleh 24 Negara termasuk Israel.
Advertisement