Liputan6.com, Padang - Kasus pelecehan seksual di kampus Universitas Andalas (Unand) Sumbar memasuki babak baru. Polda Sumbar telah menetapkan dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unand berinisial H dan N sebagai tersangka pelecehan seksual, dengan modus mengambil foto teman lalu menyebarkan ke orang lain.
Baca Juga
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah memenuhi bukti dalam kasus ini dan dilakukan gelar perkara oleh penyidik.
Advertisement
"Kami sudah menetapkan dua tersangka dengan inisial H dan N dan tentunya proses ini akan menjadi pencermatan bagi kita semua, silakan ikuti perkembangan," katanya.
Pihaknya akan menangani kasus ini secara serius. Penetapan tersangka telah sesuai prosedur karena memang sudah cukup bukti.
"Kalau sudah bukti permulaan yang cukup, pastinya sesuai prosedur bisa seseorang yang terlapor penetapan pertama diperiksa sebagai saksi, dan sudah kami tingkatkan menjadi tersangka," ungkapnya.
"Jadi sudah terjawab apa yang sering ditanyakan oleh media. Bahwa proses tindak pidana ini ditangani dengan serius," katanya lagi.
Suharyono juga menjelaskan kenapa penanganan kasus relatif lama karena penyidik dalam proses penegakan hukum harus teliti.
"Harus teliti, tajam, real dan juga sesuai fakta yang ada. Sehingga tidak dikomplain kemudian hari. Ini menjadi catatan juga bagi penyidik, tidak boleh kesalahan sedikit pun di dalam melangkah," katanya.
Akhirnya Terungkap
Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Barat menyatakan telah memanggil 11 orang saksi dugaan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan mahasiswa kedokteran Universitas Andalas.
"Para korban sudah membuat laporan kepada kami sejak Desember 2022 dengan terlapor berinisial NA dan kami lakukan penyelidikan kasus tersebut.Kini proses sudah sampai tahap penyidikan," katanya.
Menurut dia dia ada delapan orang korban yang melaporkan wanita berinisial NA yang melakukan pengambilan gambar dan melakukan transmit ke pihak lain. Dari laporan yang ada, mereka hanya melaporkan satu pelaku dan pihaknya terus melakukan pengembangan dari kasus ini.
Pihaknya tengah masih menunggu hasil pemeriksaan ke tim Siber Mabes Polri terkait penyebaran gambar, video atau bentuk pelecehan seksual tersebut dan jika hasil ini didapatkan pihaknya akan menggelar gelar perkara.
"Dalam gelar perkara nanti kita akan melakukan penetapan tersangka," kata dia.
Pemeriksaan ini memang agak terlambat karena waktu melakukan penyelidikan anak-anak kampus ini tengah menjalani libur semester dan di awal Januari terjadi penggantian jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar.
"Saya baru masuk 13 Januari 2023 dan langsung kita proses laporan tersebut dan saat ini sudah di tahap penyidikan," kata dia.
Modus Pelecehan Seksual
Unggahan akun Twitter @andalasfess pada Jumat (24/2/2023) mendadak menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Dalam unggahannya itu, akun tersebut membagikan kisah pelecehan seksual yang melibatkan sejoli mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumbar, bernama NZ (20) dan pacarnya, pria berinisial HJ (19).
"[Bantu UP kasus pelecehan di FK predatornya masih bebas] korban sudah lapor ke prodi, fakultas, rektorat, satgas, polda tp pelaku masi bebas uaf!," tulis akun tersebut.
Lebih jauh, akun tersebut menceritakan modus yang digunakan pelaku. Mulanya pelaku wanita suka menginap di indekos teman-teman terdekatnya, dengan alasan tidak bisa pulang ke indekosnya sendiri karena sudah terlalu malam dan gerbang dikunci. Selain itu, pelaku wanita ini kerap menggunakan alasan ingin curhat dan cerita-cerita soal pacarnya.
"Saat korban udah tidur di kosnya, dia ngelakuin aksinya yaitu membuka baju korban dan memfotokan serta videoin korban. Not only that, she did something more crazy and dirty ke korban sambil direkam dan difotokan. Lalu foto dan video itu dikasihnya langsung ke pacarnya," tulisnya lagi.
HJ memang kerap memancing pacarnya NZ untuk melakukan hal itu. HJ juga disebut kerap mengambil foto teman perempuannya yang menyorot pada area tertentu. Motifnya hanya untuk memuaskan nafsu pacarnya yang hobi melihat adegan lesbi. Para korban yang merasa dirugikan, khawatir foto-fotonya disebar ke mana-mana.
Saat dimintai keterangan keduanya mengaku sudah melakukan aksi saling bertukar foto sejak Juni dan baru terungkap Desember 2022. Sayangnya, sampai saat ini kedua pelaku masih bergentayangan.
"Darimana kasus ini terungkap? Dari pengakuan si pelaku cewe sendiri. Kenapa pelaku cewenya bisa ngaku? Karna pelaku cewe sudah terpojok, dengan ditambah ada juga korban yg sempat terbangun saat mau dibuka bajunya, tapi korban tsb tdk bs bertindak lebih jauh krn saat itu belum punya bukti," tulis akun @andalasfess.
Advertisement