Salam Tempel, Begini Sejarah Tradisi Bagi-Bagi Uang Lebaran

Di Indonesia, budaya bagi-bagi THR kepada anak-anak ini terus dilakukan hingga saat ini.

oleh Tifani diperbarui 17 Apr 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 23:00 WIB
Anti Tekor Siapkan Amplop Lebaran, 5 Cara Ini Dijamin Bikin Pengeluaran Nggak Dobel-Dobel
Anti Tekor Siapkan Amplop Lebaran, 5 Cara Ini Dijamin Bikin Pengeluaran Nggak Dobel-Dobel

Liputan6.com, Yogyakarta - Perayaan Hari Raya Idulfitri di Indonesia identik dengan aneka tradisi yang masih bertahan hingga saat ini. Salah satunya ialah tadisi "salam tempel" yang menjadi momen yang ditunggu anak-anak.

Salam tempel adalah pemberian tunjangan hari raya (THR) berupa sejumlah uang dari orang dewasa untuk anak-anak. Tradisi pemberian angpau bahkan sudah menjadi tradisi turun temurun saat lebaran Idulfitri.

Biasanya orang tua yang sudah bekerja akan memberikan angpau kepada anak-anak yang lebih muda. Dikutip dari berbagai sumber, pemberian uang kepada anak-anak saat Lebaran terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.

Namun, tradisi "salam tempel" sebelumnya sudah dipopulerkan oleh Khalifah Dinasti Fatimiyah di Afrika Utara saat abad pertengahan. Saat itu, dalam sejarah diketahui ada tradisi membagikan uang, pakaian, atau pernak-pernik kepada anak-anak saat hari pertama Idul Fitri.

Tradisi menguat saat era Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), salam tempel berubah menjadi bagi-bagi uang tunai. Di Indonesia, budaya bagi-bagi THR kepada anak-anak ini terus dilakukan hingga saat ini.

Pengaruh tradisi ini juga dibawa oleh imigran dari Asia ke Indonesia melalui jalur dagang dan agama. Pemberian amplop Lebaran sebagai salam tempel untuk anak-anak, tidak hanya sekadar tradisi.

Ada beberapa makna penting dari tradisi yang sudah berjalan lama tersebut. Pertama, makna pemberian salam tempel untuk anak-anak dimaksudkan agar mereka belajar mengelola uang dan menabung untuk masa depan.

Kedua, salam tempel sebagai bentuk penghargaan atau hadiah dari orangtua kepada anak-anak mereka yang telah mencoba menjalankan ibadah saat Ramadan. Pemberian salam tempel diharapkan dapat membuat anak semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah serupa pada Ramadan yang akan datang.

Ketiga, pemberian salam tempel diharapkan dapat menjadi contoh bagi anak-anak terkait perbuatan berbagi kepada sesama atau zakat. Saat hari raya tiba, salam tempel menjadi hal yang dinantikan.

Anak-anak maupun saudara kerap menyambangi satu rumah ke rumah lainnya, dan berbagi THR kepada anggota keluarga yang lebih muda.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya