Terkait Rekapitulasi Data Inovasi, Kepala BSKDN Tekankan Pemda Percepat Pelaporan

Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo meminta agar pemerintah daerah mempercepat pelaporan inovasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2023, 20:42 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 16:35 WIB
Yusharto Huntoyungo
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Yusharto Huntoyungo. (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta agar pemerintah daerah mempercepat pelaporan inovasi. Hal tersebut diutarakan Yusharto saat menyampaikan rekapitulasi sementara data inovasi daerah tahun 2023.

Data tersebut sudah dilaporkan pemerintah daerah (Pemda) sejak 25 Mei 2023 melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID). Adapun pengisian data berkaitan dengan gelaran Innovative Goverment Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan BSKDN Kemendagri sebagai ajang penghargaan bagi daerah terinovatif.

Yusharto mengungkapkan bahwa hingga 4 Juli 2023, dari 546 daerah yang ditargetkan, 500 daerah di antaranya sudah melaporkan inovasi. Jumlah itu meliputi 34 provinsi, 377 kabupaten, dan 89 kota. Sementara itu, jumlah inovasi daerah yang terinput telah mencapai 19.846 inovasi, dengan rincian 2.632 kategori provinsi, 12.916 kategori kabupaten, dan 4.298 kategori kota.

"Kami sangat mendorong dan memotivasi pemerintah daerah semakin intens dalam melakukan pelaporan inovasinya melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah sesegara mungkin. Pastikan inovasi yang dilaporkan juga diperhatikan seperti tingkat kematangan inovasinya,” ungkapnya di Ruang Video Conference BSKDN pada Rabu (5/7/2023).

Sementara itu, Yusharto mengimbau kepada daerah agar dalam proses penginputan tetap berpegang pada pedoman teknis penginputan inovasi daerah. Tidak hanya itu, dirinya juga menekankan agar daerah menghasilkan inovasi yang berkualitas dan memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat. Untuk itu, Yusharto meminta daerah menerapkan strategi yang cermat dengan memperkuat kepemimpinan dan budaya organisasi, memperluas jejaring atau kemitraan, dan memperkuat dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tidak hanya pemerintah daerah yang akan berperan, tetapi juga masyarakat. Masyarakat dapat tersosialisasi apa saja inovasi yang dapat mereka cetuskan dan bagaimana prosedurnya agar dapat dilaporkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang sesuai dengan jenis inovasi yang dicetuskan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yusharto berharap, pada tahun 2023 partisipasi daerah dalam melaporkan inovasi terus meningkat. Dirinya optimis inovasi yang terlapor pada tahun 2023 dapat mencapai 30.000 inovasi. Guna meningkatkan jumlah inovasi yang terlapor tersebut, dia meminta jajarannya untuk melakukan pendekatan terharap Pemda terutama kepada daerah yang belum melaporkan inovasinya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya