Sejarah Panjang Hari Santri Nasional dan Makna Tema Hari Santri 2023

Hari Santri ditetapkan sebagai momentum untuk mengingat, mengenang, dan meneladani kaum santri yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

oleh Tifani diperbarui 18 Okt 2023, 14:19 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 14:18 WIB
Ilustrasi santri
Ilustrasi santri (Photo by Mufid Majnun on Pixabay)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Santri Nasional diperingati pada 22 Oktober setiap tahunnya. Penetapan Hari Santri Nasional memiliki sejarah yang cukup panjang dibaliknya.

Melansir laman resmi Nahdlatul Ulama, sejarah penetapan Hari Santri Nasional berhubungan langsung dengan peristiwa perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Para santri melakukan gerakan jihad sebagai bentuk kontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Hari Santri Nasional diawali atas usulan masyarakat pesantren. Hari Santri ditetapkan sebagai momentum untuk mengingat, mengenang, dan meneladani kaum santri yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

Sejarah pemilihan 22 Oktober sebagai Hari Santri nasional juga memiliki alasan tersendiri. Pada 22 Oktober 1945, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari seorang ulama sekaligus pahlawan nasional Indonesia mencetuskan fatwa resolusi jihad.

Hal tersebut dilakukannya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang kembali diserang oleh Sekutu. Oleh karena itu, dipilihlah tanggal 22 Oktober untuk mengingat dan mengenang sejarah resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari.

Presiden Jokowi kemudian menetapkan Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Sejak penetapan itu, setiap tahunnya Hari Santri Nasional pun dirayakan dengan berbagai kegiatan.

Peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini, Kementerian Agama mengangkat tema "Jihad Santri Jayakan Negeri" untuk mengajak santri berjuang dengan semangat jihad seperti dilansir dari laman resmi Kemenag RI. Tema yang diangkat oleh Kemenag ini memiliki makna secara historis dan kontekstual.

Secara historis tema ini diusung untuk mengenang peran besar para santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu secara kontekstual, tema ini menegaskan peran santri untuk tetap berkontribusi aktif memajukan negeri.

Kontribusi jihad yang dilakukan oleh santri tersebut tidak selalu merujuk pada peperangan angkat senjata melainkan perjuangan melawan kebodohan. Perayaan Hari Santri Nasional 2023 ini akan diisi dengan sejumlah kegiatan meriah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dikutip dari laman resminya, Kemenag akan menyelenggarakan festival seni dan budaya santri bertajuk 'Festival Mahrojan'. Festival itu akan dirangkaikan dengan pameran seni rupa, malam gebyar seni budaya, serta melukis bareng Gus Men dan Gus Mus.

Penyelenggaraan mahrojan itu akan berlangsung di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah hingga 22 Oktober 2023 mendatang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya