Banjir Rendam Ribuan Rumah di Cirebon Timur, Warga Dievakuasi Pakai Perahu Karet

Sebanyak lima kecamatan yang terendam banjir Cirebon, antara lain Kecamatan Waled, Pabuaran, Pasaleman, Ciledug, dan Karang Wareng.

oleh Panji Prayitno diperbarui 06 Mar 2024, 10:36 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2024, 10:35 WIB
Ribuan Rumah di Cirebon Timur Terendam, Petugas Evakuasi Warga Dengan Perahu Karet
Petugas BPBD Kabupaten Cirebon mengevakuasi anak-anak yang terjebak banjir di Cirebon Timur. (Iat)

Liputan6.com, Cirebon - Banjir besar kembali melanda kawasan Cirebon Timur. Ribuan rumah di lima kecamatan kawasan Timur Cirebon terendam.

Air masuk ke pemukiman penduduk sejak Selasa malam, (5/3/2024). Petugas melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet kepada warga yang terjebak banjir Cirebon

Sejak malam hingga dini hari, ketinggian air mencapai 2,5 meter. Diketahui, banjir di kawasan Timur Cirebon akibat meluapnya dua sungai yakni Ciberes dan Cisanggarung.

"Dari semalam ada kiriman air ke sungai Ciberes sampai meluap dan sampai sekarang masih meluap," kata Randi salah seorang warga Desa Cibogo Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, Rabu (6/3/2024).

Diketahui, lima kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Waled, Pabuaran, Pasaleman, Ciledug dan Karang Wareng. Kalak BPBD Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan, banjir akibat air kiriman dari wilayah pegunungan. 

Air tersebut mengalir ke dua sungai utama wilayah Cirebon Timur. Bahkan saking tingginya volume air yang mengalir ke sungai ciberes dan cisanggarung menyebabkan meluap hingga menggenangi ribuan rumah warga. 

"Satu per satu warga kami bantu evakuasi menggunakan perahu karet sejak semalam. Evakuasi oleh tim gabungan BPBD. Semoga segera surut," kata Deni.

Evakuasi Warga

Deni mengatakan, sejak banjir menggenang, petugas sudah mengevakuasu ibu dan anak-anak hingga lansia yang terjebak banjir di dalam rumah. 

Perahu karet petugas menghampiri rumah warga kemudian mengevakuasi penghuni rumah yang terjebak banjir lewat jendela rumah. 

"Kami lakukan evakuasi karena khawatir ketinggian air akan terus bertambah," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya