3 Macam Puasa yang Bisa Dilakukan Jelang Idul Adha, Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan

Selain menjadi bulan ibadah haji bagi umat Islam yang berkemampuan, bulan Dzulhijjah juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan ibadah.

oleh Novia Harlina diperbarui 08 Jun 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 03:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Adzan Maghrib
Berikut jadwal buka puasa di bulan Ramadan 2017. (Sumber Foto: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Padang - Memasuki Bulan Zulhijah 2024, umat Islam di seluruh dunia memasuki momen yang istimewa, yakni bulan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan.

Selain menjadi bulan ibadah haji bagi umat Islam yang berkemampuan, bulan Dzulhijjah juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan ibadah, termasuk puasa jelang Hari Raya Idul Adha.

Landasan amalan sunah ini dirujuk dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafsah bin Umar bin Khattab Ra tentang amalan-amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.

Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasa i)

Setidaknya ada tiga macam puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha yang dilansir dari berbagai sumber:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Puasa Dzulhijjah

Puasa ini dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada 1-7 Dzulhijjah. Disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibnu Umar Ra tentang keutamaan puasa Dzulhijjah.

Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Bacaan niat puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah):

Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta ala.

 


Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang dilakukan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Adapun keutamaan dari puasa Tarwiyah ini tercantum dalam sebuah hadits, berikut ini:

"Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun." (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Bacaan niat puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala

Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta ala.

 


Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa yang dikerjakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Tepat sehari sebelum Idul Adha. Adapun keutamaan puasa Arafah yang datang dalam hadits shahih, Rasulullah Saw bersabda:

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

Bacaan niat puasa Arafah adalah berikut ini:

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta ala

Artinya : Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta ala.

Selain melaksanakan ibadah puasa sebelum Idul Adha, ada baiknya kita juga melaksanakan amalan-amalan shaleh lainnya seperti berzikir, salawat, dan sedekah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya