Hujan Ekstrem Melanda Sulut, Warga Manado Terkenang Tragedi 11 Tahun Silam

Warga Sulut diharapkan berhati-hati mewaspadai potensi banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang, saat kondisi cuaca ekstrem.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 17 Jan 2025, 11:18 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 11:18 WIB
Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam, membuat banjir menggenangi hampir semua wilayah di Manado.
Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam, membuat banjir menggenangi hampir semua wilayah di Manado.... Selengkapnya

Liputan6.com, Manado - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang menerjang Sulut dalam beberapa hari terakhir ini. Kondisi ini membuat warga kembali mengenang tragedi banjir bandang yang menerjang Kota Manado dan sekitarnya, 11 tahun silam.

“Sudah beberapa hari ini hujan deras, juga tepat di tanggal yang sama yakni 15 Januari. Tragedi banjir bandang di Manado 11 tahun silam masih terekam jelas dalam ingatan,” tulis Joice, salah satu warga Kecamatan Mapanget, Kota Manado, di laman media sosialnya.

Dia mengatakan, peristiwa banjir bandang yang terjadi 15 Januari 2014 itu masih lekat dalam ingatannya di mana Kota Manado benar-benar lumpuh, air merendam ribuan rumah, puluhan ribu warga mengungsi, bahkan belasan nyawa melayang.

“Pekan ini, kondisi cuaca sama seperti 11 tahun silam, kita berharap tragedi itu tidak terulang,” tuturnya.

Bencana pada 15 Januari 2014 masih menghantui warga Manado dan beberapa wilayah di Sulut. Ketika itu, banjir bandang menghantam empat wilayah di Sulut, yaitu Manado, Tomohon, Minahasa, dan Minahasa Utara dengan wilayah terparah terkena dampak banjir bandang di Kota Manado.

Banjir bandang menyebabkan puluhan ribu orang terdampak, sehingga mengungsi. Tercatat nyawa 19 warga melayang lantaran terseret banjir ataupun tertimbun longsor. BPBD Sulut saat itu mencatat kerugian diperkirakan sebesar Rp 1,8 triliun.

 

 

Peringatan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada wilayah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 19 Januari 2025," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (16/1/2025).

Sebagian besar wilayah Sulawesi Utara, kata dia, berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang.

Warga Sulut diharapkan berhati-hati mewaspadai potensi banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang, saat kondisi cuaca ekstrem.

Ben menjelaskan wilayah potensial cuaca ekstrem mencakup Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

“Selain itu juga, di kabupaten dan kota lain di Sulut berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Kami minta warga mewaspadai dampak cuaca ekstrem ini,” ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya