Tekanan Jual Berlanjut, IHSG Melemah 19 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 19,19 poin ke level 4.282,17 pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2015, 09:11 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 09:11 WIB
Ilustrasi IHSG
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Ada sembilan sektor saham melemah sehingga menekan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (8/9/2015), IHSG susut 19,19 poin (0,45 persen) ke level 4.282,17. Indeks saham LQ45 melemah 0,68 persen ke level 719,01. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah. Sementara itu, rupiah makin tertekan ke level 14.289 per dolar Amerika Serikat.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.01 WIB, IHSG melemah 31,68 poin (0,72 persen) ke level 4.274,04. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,06 persen ke level 716,21.

Ada sebanyak 58 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 25 saham menghijau dan 48 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.971 kali dengan volume perdagangan saham 104,65 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 134 juta. Pada pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.282,79 dan terendah 4.269,47.

Investor asing pun masih terus melakukan aksi jualnya. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 41 miliar.
Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham INDX naik 9,38 persen ke level Rp 280, saham ISSP mendaki 2,94 persen ke level Rp 140 per saham, dan saham ELSA menguat 1,35 persen ke level Rp 375 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham PGAS melemah 10,89 persen ke level Rp 2.210 per saham, saham LPPF tergelincir 2,87 persen ke level Rp 15.250 per saham, dan saham KLBF melemah 3,45 persen ke level Rp 1.540 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan IHSG masih akan bergerak fluktuaktif dibayangi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung melemah.

"Kekhawatiran kenaikan tingkat bunga The Fed menjadi sentimen pelemahan rupiah dan berdampak negatif bagi aset berisiko," ujar David.

Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 4.270 dan resistance 4.370. (Ahm/Gdn)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya