Investor Asing Jual Saham, IHSG Naik 11 Poin

Ada sebanyak 136 saham menguat sehingga mendorong IHSG naik 11,06 poin ke level 4.708,62.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Feb 2016, 16:25 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 16:25 WIB
20151230-Penutupan Perdagangan Bursa 2015, Pegawai BEI Tiup Terompet
Pegawai mengenakan topi dan meniupkan trompet usai penutupan perdagangan saham tahun 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan 2015 ditutup hari ini‎. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham di awal pekan ini. Aksi jual investor asing pun masih melanda bursa saham.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (22/2/2016), IHSG naik 11,06 poin atau 0,24 persen ke level 4.708,62. Indeks saham LQ45 naik 0,26 persen ke level 822,56.

Ada sebanyak 136 saham menguat sehingga mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 121 saham melemah sehingga belum mampu mendorong IHSG naik signifikan. Sedangkan 90 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 220.159 kali dengan volume perdagangan saham 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,8 triliun. Pada hari ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.715,62 dan terendah 4.682,38.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar di awal pekan ini. Hal tersebut juga menekan bursa saham. Sementara itu, investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar.

 

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham kompak menguat dan melemah. Sektor saham tambang mencatatkan penguatan terbesar dengan naik 2,55 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 1,86 persen, dan sektor saham manufaktur naik 0,88 persen.

Sedangkan sektor saham aneka industri susut 1,9 persen, dan membukukan penurunan terbesar pada hari ini. Lalu disusul sektor saham keuangan merosot 0,82 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,47 persen.

Di awal pekan ini, nilai tukar rupiah berada di posisi 13.429 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia kompak menghijau pada hari ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,93 persen ke level 19.464, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,01 persen ke level 1.916, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,90 persen ke level 16.111,05.

Sementara itu, indeks saham Shanghai mendaki 2,35 persen ke level 2.927,18, indeks saham Singapura mendaki 0,14 persen ke level 2.660, dan indeks saham Taiwan menguat 0,02 persen ke level 8.326.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TAXI naik 34,58 persen ke level harga Rp 144 per saham, saham PSAB mendaki 13,21 persen ke level Rp 1.200 per saham, dan saham GOLD mendaki 25 persen ke level Rp 445 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham UNTR susut 1,26 persen ke level Rp 15.725 per saham, saham SMMT tergelincir 8,86 persen ke level Rp 72 per saham, dan saham BTEK melemah 9,65 persen ke level Rp 1.030 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih dibebani sektor saham keuangan. Hal itu lantaran kabar soal pembatasan net interest margin (NIM) bank masih membayangi pelaku pasar.

"Kabar soal NIM itu baru rencana saja. Investor merespons begitu cepat atau jaga-jaga mengantisipasi hal itu. Akan tetapi saya lihat sentimen itu hanya jangka pendek saja. Sejumlah saham bank sudah ada yang mulai pulih," kata William saat dihubungi Liputan6.com, Senin (22/2/2016).

Ia menambahkan, rencana pemerintah untuk melonggarkan kebijakan ekspor mineral juga mendorong sektor saham tambang. Karena itu, sektor saham tambang mampu menguat signifikan pada perdagangan saham hari ini. Sedangkan sentimen global masih dipengaruhi harga minyak. (Ahm/Igw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya