Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju nilai tukar rupiah dan harga bahan bakar minyak (BBM) turun di awal April memberikan sentimen positif untuk IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/3/2016), IHSG naik 28,71 poin atau 0,6 persen ke level 4.845,37. Indeks saham LQ45 menguat 0,58 persen ke level 840,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada Kamis pekan ini.
Baca Juga
Ada sebanyak 147 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 159 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 82 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.845,37 dan terendah 4.808,26. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.175 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun.
Â
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,30 persen, sektor saham industri dasar melemah 0,39 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,37 persen.
Sektor saham perkebunan naik 3,28 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,91 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,87 persen.
Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.231 per dolar Amerika Serikat. Bursa saham Asia pun cenderung variasi.
Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,13 persen ke level 20.776, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,31 persen ke level 1.995, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,71 persen ke level 16.758, dan indeks saham Singapura merosot 1,12 persen ke level 2.840. Sedangkan indeks saham Shanghai naik 0,11 persen ke level 3.003,92.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SHID naik 10,57 persen ke level Rp 680 per saham, saham BBRI naik 2,47 persen ke level Rp 11.425 per sahamm dan saham ASII melonjak 2,11 persen ke level Rp 7.250, dan saham MEDC menanjak 12,41 persen ke level Rp 1.495 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BRPT susut 6,93 persen ke level Rp 470 per saham, saham WINS melemah 6,93 persen ke level Rp 169 per saham, dan saham PPRO susut 1,79 persen ke level Rp 220 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan penguatan IHSG ditopang apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data inflasi yang diperkirakan masih rendah. Lapora keuangan emiten juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
"Sentimen domestik lebih mendominasi pergerakan bursa saham. Kalau dari bursa saham global cenderung bervariasi," tutur William. (Ahm/Igw)