Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih konsolidasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Hal itu ditopang rilis data makro ekonomi Indonesia positif.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, kondisi ekonomi stabil menopang pola gerak IHSG. Saat ini level support IHSG perlu terjaga kuat di level 5.302. Hal itu agar proses kenaikan dapat berlanjut menembus level resistance 5.458.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan meski didera aksi jual namun penurunan IHSG dapat dilawan oleh aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu membuka peluang IHSG kembali naik di atas level resistance psikologis 5.410 untuk mengubah alur jalur pendek dan menengah ke arah lebih positif.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.310-5.270-5.210-5.180 dan resistance 5.410-5.470-5.525," ujar Yuganur dalam ulasannya, Jumat (2/9/2016).
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Central Asia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah ini membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja ke depan. Saham PT Bank Central Asia Tbk memiliki skenario kenaikan berikutnya di Rp 15.250-Rp 15.450.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Central Asia Tbk di level pertama Rp 14.750 dan cut loss point Rp 14.550. (Ahm/Ndw)