Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Selasa (13/9/2016). Ini melanjutkan pra pembukaan perdagangan saham, IHSG yang melemah 15,8 poin atau 0,30 persen ke level 5.266,109.
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 17,27 poin atau 0,33 persen ke level 5.264,6. Indeks saham LQ45 merosot 0,11 persen ke level 926,80.
Hanya 24 saham menghijau, sedangkan 76 saham melemah dan 79 saham lainnya diam di tempat. Pada Kamis pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.267,93 dan terendah 5.238,031.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 3.910 kali dengan volume perdagangan 94,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 125 miliar.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 39,2 miliar. Sementara domestik mencatatkan aksi beli bersih Rp 42 miliar.
Semua sektor saham melemah. Sektor saham aneka industri mencatat penurunan terbesar 2,35 persen. Sektor saham konstruksi susut 0,79 persen, dan sektor tambang melemah 1,28 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham FORU naik 15,09 persen ke level Rp 488 per saham, saham OKAS mendaki 10,64 persen ke level Rp 104 per saham, dan saham NELY menanjak 12,20 persen ke level Rp 92 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LRNA turun 9,6 persen ke level Rp 131 per saham, saham MGNA melemah 9,59 persen ke level Rp 66 per saham, dan saham INDS turun 6,38 persen ke level Rp 880 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya sebelumnya menuturkan IHSG bergerak dalam tekanan di tengah minimnya sentimen positif. Aliran dana investor asing yang terjadi masih dalam tahap wajar.
William menuturkan, bila ada koreksi IHSG yang terjadi masih dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli bagi investor mengingat IHSG cenderung menguat dalam jangka panjang. Sedangkan jangka pendek IHSG masih dalam fase konsolidasi.
"Level support sekarang diuji di kisaran 5.254 dengan target resistance 5.402. IHSG berpotensi alami penguatan secara teknikal," ujar William dalam ulasannya.(Nrm/Ndw)