Rupiah Jadi Motor Penggerak IHSG

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat berdampak positif untuk laju IHSG.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Okt 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 06:00 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat namun cenderung terbatas. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak di level support 5.377 dan resistance 5.475.

IHSG menguat sebanyak 19,74 poin ke level 5.430,05 pada perdagangan saham kemarin. Penguatan saham ditopang oleh sektor aneka industri.

Dia menerangkan, IHSG ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah serta aksi beli investor asing sebanyak Rp 101,64 miliar.

"Nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan menjadi dalang dari sikap optimisme investor," kata dia di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan Bursa Asia. Penguatan tersebut sejalan dengan menguatnya nilai tukar mata uang.

"Nilai tukar dolar yang melemah ditengah spekulasi investor menjelang data tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap kebijakan The Fed selanjutnya," tambah dia.

Lanjar merekomendasikan PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Senada, PT Bahana Securities memperkirakan IHSG cenderung menguat dengan rentang gerak di support 5.400 dan resistance 5.475. Kemudian, nilai tukar rupiah diperkirakan juga menguat di kisaran Rp 12.900 sampai Rp 13.100 per dolar AS.

Bahana Securities merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya