Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sempat melemah, IHSG akhirnya menguat.Â
Pada pra pembukaan perdagangan Selasa (29/11/2016), IHSG susut 5,82 poin atau 0,11 persen ke level 5.108,75. Sementara indeks saham LQ45 tergelincir 0,17 persen ke level 850,76.
Pelemahan pada pra pembukaan tersebut tidak berlanjut pada pembukaan. Pada pukul 09.02 WIB, IHSG berbalik arah dengan menguat 4,22 poin atau 0,08 persen ke level 5.119,32.
Advertisement
Sebagian besar indeks saham acuan bergerak menguat pada pembukaan perdagangan. Ada sebanyak 94 saham naik, sedangkan 36 saham turun dan 68 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.120,49 dan terendah 5.108,75.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.415 kali dengan volume perdagangan 515,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 211 miliar.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 0,03 persen. Sektor perkebunan naik 0,60 persen dan mencetakkan kenaikan tertinggi. Disusul sektor perdagangan yang naik 0,14 persen dan industri dasar 0,40 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham AHAP naik 33,33 persen ke level Rp 240, saham BIMA menguat 32,94 persen ke level Rp 226 per saham, dan saham NIKL naik 13,52 persen ke Rp 1.800.
Selain itu, saham-saham tertekan antara lain saham BCIP susut 9,66 persen ke level Rp 318 per saham, saham RTWA tergelincir 9,41 persen ke level Rp 77 per saham, dan saham BEKS susut 5,56 persen ke level Rp 68 per saham.
Analis PT BNI Securities Thennesia Debora menjelaskan, mayoritas indeks global ditutup negatif pada awal perdagangan pekan ini. Pada indeks AS, Dow melemah ke level 19.097. Demikian halnya dengan indeks zona Eropa yang juga ditutup melemah rata-rata 1 persen.
Lain halnya dengan bursa Asia yang ditutup bervariasi, Nikkei melemah ke level 18.356, sedangkan Hang Seng menguat ke level 22.830.
Pelemahan indeks AS pada perdagangan tadi malam disebabkan oleh aksi profit taking pasca peningkatan yang terjadi berturut-turut sejak pemilihan presiden AS pada 8 November lalu.
"Selain itu, sentimen negatif dari pelemahan harga minyak dunia masih membebani laju pergerakan indeks global pada perdagangan tadi malam," jelas dia.
Pada indeks domestik, IHSG ditutup melemah ke level 5.114 pada perdagangan kemarin. Aksi jual investor asing menjadi salah satu faktor penekan pelemahan IHSG.
"Kami memprediksikan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas seiring ekspektasi membaiknya data ekonomi AS," jelas dia. (Gdn/Ndw)