IHSG Dibuka Melemah, Aksi Ambil Untung Bayangi Gerak Indeks

Ada sebanyak 80 saham menghijau tetapi tak mampu mendorong IHSG menguat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Jan 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 09:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi ambil untung tekan IHSG pada perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (6/1/2017), IHSG turun 3,75 poin atau 0,07 persen ke level 5.321,74. Pelemahan indeks tersebut berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG turun 2,26 poin atau 0,05 persen ke level 5.322,44.

Ada sebanyak 80 saham menghijau tetapi tak mampu mendorong IHSG. Sedangkan 36 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 80 saham diam di tempat.

Pada Jumat pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.325,08 dan terendah 5.318,38. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.899 kali dengan volume perdagangan 374 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 129 miliar.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat kecuali sektor saham industri dasar, barang konsumsi, keuangan dan manufaktur. Penguatan dipimpin sektor saham industri dasar yang naik 0,57 persen.

Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 5 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.346.

Saham-saham yang menguat antara lain saham VRNA naik 29 persen ke level Rp 131 per saham, saham BCIP mendaki 19 persen ke level Rp 218 per saham, dan saham HDFA menanjak 9 persen ke level Rp 240 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham LRNA turun 18 persen ke level Rp 165 per saham, saham SDPC susut 4,49 persen ke level Rp 85 per saham, dan saham BNBA merosot 2,56 persen ke level Rp 190 per saham.

Analis PT BNI Securities Thendra Crisnanda menjelaskan, mayoritas indeks global ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin malam. Dow Jones melemah ke level 19.899. Di sisi lain, Indeks Nasdaq ditopang oleh kenaikan saham Amazon.com.

"Hari ini kami memproyeksikan IHSG rentan terjadi koreksi, didorong oleh aksi profit taking dengan rentang pergerakan 5.290 – 5.360," jelas dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya