Wall Street Rebound Ditopang Saham Teknologi

Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street merangkak naik pada penutupan perdagangan Senin, awal pekan kemarin.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Jun 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 05:00 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street merangkak naik pada penutupan perdagangan Senin, awal pekan kemarin. Kenaikan Wall Street mendorong indeks Dow Jones dan S&P 500 menuju level tertinggi.

Penopang kenaikan Wall Street salah satunya dalah saham-saham perusahaan teknologi yang rebound, Apple salah satunya.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral di New York, William Dudley mengatakan bahwa dia memperkirakan laju inflasi naik.

"Kita cukup dekat pada apa yang kita pikir sebagai pekerjaan penuh. Inflasi sedikit lebih rendah dari apa yang kita inginkan, tapi kita pikir jika pasar tenaga kerja lanjut mengetat, upah akan naik bertahap. Dengan itu, kita akan mendapatkan kembali inflasi 2 persen," ujarnya.

"Saya sebenarnya sangat percaya diri bawha meskipun ekspansi sudah di depan mata, kita masih punya jalan panjang," imbuhnya.

Pada pukul 3.16 PM waktu New York, Dow Jones Industrial Average diperdagangkan naik 0,6 persen sementara Nasdaq Composite index naik 1,2 persen. Di perdagangan pukul 3.00, S&P 500 naik 0,7 persen.

Investor bertengger di saham-saham teknologi lagi setelah sebelumnya turun.

Valuasi saham teknologi tidak murah, tapi tampaknya mencegah untuk pembeli," kata Mark Luschini, Kepala Investment Strategist di Janney Montgomery Scott di Philadephia.

Dow Jones naik ke rekor tertinggi menyusul kenaikan saham Apple dan Goldman Sachs, yang naik masing-masing 2,6 persen dan 2,3 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya