IHSG akan Lanjutkan Pelemahan

IHSG ditutup melemah tipis kemarin. IHSG susut 0,04 persen dan bertengger di level 5.947,33.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Okt 2017, 06:31 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 06:31 WIB
IHSG
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.907 dan resistance 5.961.

IHSG ditutup melemah tipis kemarin. IHSG susut 0,04 persen dan bertengger di level 5.947,33.

"Indeks sektor aneka industri memimpin pelemahan setelah saham PT Astra International Tbk (ASII) terkoreksi setelah sentimen data penjualan mobil bulan september turun di level -5,3 persen dari periode sebelumnya di level 0,2 persen," kata di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Sedangkan sektor pertambangan berbalik menguat imbas naiknya impor batubara dari negara konsumen batubara dunia. Hal itu memicu kenaikan harga batu bara.

Namun, aksi jual investor asing masih terlihat. Investor asing tercatat jual bersih Rp 970,05 miliar.

"Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih cukup besar di level Rp 970,05 miliar dengan saham TLKM, BBCA, dan ASII yang menjadi teratas dijual investor asing," ungkapnya.

Lanjar merekomendasikan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya