Bursa Asia Tertekan, IHSG Turun Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 2,5 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.064,58 pada penutupan perdagangan Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Nov 2017, 16:17 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 16:17 WIB
20160627-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pengunjung melintasi layar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/6). Pada pembukaan, IHSG masih tertekan dan turun 33,90 poin atau 0,70 persen ke angka 4.800,92. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Namun pelemahan IHSG menjadi terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (27/11/2017), IHSG turun tipis 2,55 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.064,58. Indeks saham LQ45 naik 0,09 persen ke posisi 1.019,65. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 151 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 214 saham melemah sehingga menekan IHSG. 107 saham lainnya diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.072,48 dan terendah 6.035,92.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 338.423 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,8 triliun. Investor asing pun mencatatkan aksi jual Rp 249,70 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 13.508.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri turun 2,63 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham pertanian melemah 0,82 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,50 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi naik 1,17 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Sementara itu, saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CTTH naik 18,31 persen ke posisi Rp 84, saham BRMS menguat 9,59 persen ke posisi Rp 80, dan saham WAPO melonjak 6 persen ke posisi Rp 106 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INKP melemah 14,19 persen ke posisi Rp 4.870 per saham, saham MBSS merosot 12,90 persen ke posisi Rp 675 per saham, dan saham META tergelincir 11,67 persen ke posisi Rp 212 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,60 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,24 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai turun 0,94 persen, indeks saham Singapura melemah 0,09 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,95 persen.

"Harga komoditas ditambah minim sentimen (pengaruhi IHSG). Sekaligus pekan pendek," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Melemah pada Awal Sesi

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, Senin 27 November 2017, IHSG turun 5,4 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.061,64. Sementara indeks saham LQ45 melemah 0,06 persen ke posisi 1.018,36. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Ada sebanyak 81 saham menguat. Sedangkan 46 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.069,01 dan terendah 6.056,05.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.840kali dengan volume perdagangan saham 135 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 108,1 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 11,1 miliar di total pasar. Tercatat, posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.509.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah, kecuali sektor saham pertambangan yang naik 0,36 persen. Kemudian sektor saham perkebunan naik 0,13 persen. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,32 persen. Sementara yang melemah dipimpin sektor pertambangan yang turun 0,38 persen.

Saham-saham yang catatkan keuntungan dan penggerak IHSG antara lain saham VINS naik 11,48 persen ke posisi Rp 68 per saham, saham BIPD melonjak 11,11 persen ke posisi Rp 10 per saham, dan saham YULE menguat 10,66 persen ke posisi Rp 270 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VINS turun 9,09 persen ke posisi Rp 200 per saham, saham SMDR merosot 4,92 persen ke posisi Rp 466, dan saham BKDP susut 4,05 persen ke posisi Rp 71 per saham.

Di seluruh pasar, investor asing gencar beli saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,19 persen, indeks saham Singapura menguat 0,09 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,27 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,16 persen dan indeks saham Shanghai turun 0,34 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya