Wall Street Cetak Rekor Terpicu Optimisme RUU Pajak AS

Kongres Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Republikan diharapkan mulai memberikan suaranya terkait undang-undang pajak pada Selasa.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Des 2017, 05:06 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 05:06 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street mencapai rekor penutupan tertinggi dipicu peningkatan optimisme tentang kemungkinan lolosnya kebijakan tingkat pajak perusahaan yang lebih rendah.

Melansir laman Reuters, Nasdaq melampaui angka 7.000 poin selama sesi perdagangan meski kemudian ditutup di bawah level tersebut.

Indeks Dow Jones menguat 140,46 poin atau 0,57 persen menjadi 24.792,2. Sementara indeks S&P 500 naik 14,36 poin atau 0,54 persen menjadi 2.690,17 dan Nasdaq Composite bertambah 58,18 poin atau 0,84 persen menjadi 6.994,76.

Selain tiga indeks, Nasdaq 100.NDX dan S&P 100.OEXA juga mencapai rekor tertinggi. Russell 2000 naik 1,2 persen.

Wall Street menguat didukung, Kongres Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Republikan diharapkan mulai memberikan suaranya terkait undang-undang pajak pada Selasa.

Pengumpulan suara ini bertujuan agar Presiden Donald Trump dapat segera menandatangani undang-undang tersebut pada akhir minggu ini.

Senator Partai Republik Susan Collins mengatakan, dia akan memilih untuk melakukan perbaikan menyeluruh.

"Kongres ini telah menunjukkan ketidakmampuan untuk melewatkan apapun selama lima tahun terakhir. Jika sebagian besar undang-undang disahkan, Anda pasti mengharapkan pasar bahagia." kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Reli Sepanjang Tahun

Wall Street telah menikmati reli sepanjang tahun, dengan indeks S & P 500.SPX dan Dow Jones Industrial Average mencatatkan tahun terbaik mereka sejak 2013.

RUU tersebut akan mengurangi tingkat pajak perusahaan menjadi 21 persen dari 35 persen, dimana investor bertaruh akan mendongkrak keuntungan sekaligus memicu pembelian kembali saham dan pembayaran dividen yang lebih tinggi.

Hasil lain yang diharapkan dari pajak yang lebih rendah adalah pembayaran tunai, yang menurut analis pasar dapat mendorong merger dan akuisisi.

Adapun saham yang tercatat naik antara lain, Amplify Snack (BETR.N) melonjak 71,6 persen menjadi US$ 12,01. Saham Snyder's-Lance (LNCE.O) naik 6,9 persen setelah Campbell Soup (CPB.N) mengatakan akan membeli pembuat chip Pretzels dan Cape Cod seharga US$ 4,87 miliar.

Kemudian saham Twitter (TWTR.N) melonjak 11 persen setelah JPMorgan memprediksi perusahaan tersebut akan mencatat pertumbuhan pengguna rata-rata dua digit pada tahun 2018.

Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Itu naik dibandingkan dengan rata-rata 6,8 miliar harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya