Rupiah Menguat, IHSG Turun 10,52 Poin

Investor asing masih melanjutkan aksi jual pada awal pekan ini. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 957 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mar 2018, 16:20 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 16:20 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY4
Pengunjung memperhatikan layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) Kamis, 10 November 2016 naik 36,46 poin atau 0,67 persen ke level 5.450,78. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Rupiah cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menahan pelemahan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (26/3/2018), IHSG melemah 10,52 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.200,17. Indeks saham LQ45 susut 0,31 persen ke posisi 1.014,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.205,57 dan terendah 6.167,33. Sebanyak 155 saham melemah sehingga menekan IHSG. 186 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Semetara, 128 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 321.131 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 957,17 miliar di pasar regular.

Posisi rupiah di kisaran 13.734 per dolar Amerika Serikat. Sebagian besar sektor saham. Sektor saham infrastruktur melemah 0,60 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 0,55 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,54 persen. Sektor saham tambang naik 1,22 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham industri menanjak 0,89 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,51 persen.Saat IHSG melemah, sejumlah saham masih mencatatkan penguatan. Saham-saham itu antara lain saham PKPK naik 34,74 persen ke posisi Rp 128, saham MGNA melonjak 34,62 persen ke posisi Rp 70, dan saham PSAB menanjak 25 persen ke posisi Rp 290 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SULI turun 3,92 persen ke posisi Rp 147, saham AKRA tergelincir 2,95 persen ke posisi Rp 5.750 per saham, dan saham JSMR susut 2,82 persen ke posisi Rp 4.480 per saham.

Sebagian besar bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,79 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,84 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,72 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,15 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai tergelincir 0,60 persen dan indeks saham Singapura susut 0,14 persen.

Analis PT Binaarhta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG menurun lantaran pelaku pasar global sangat menyayangkan kondisi ekonomi global yang masih tidak kondusif. Ini karena terkait dengan meningkatnya tensi perang dagang di antara Amerika Serikat dan China. "Sementara itu dari dalam negeri sentimen positif masih minim," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Tergelincir di Awal Sesi

20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan ini mengikuti bursa Asia yang juga berada di zona merah. Pada pembukaan perdagangan saham, Senin 26 Maret 2018,

IHSG turun 33,89 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.178,34. Indeks saham LQ45 turun 0,79 persen ke posisi 1.009,52. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Ada sebanyak 95 saham menguat namun tak mampu mengangkat laju IHSG.

Sebanyak 94 saham melemah dan 88 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.181,45 dan terendah 6.171,45.

Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.333 kali dengan volume perdagangan 567,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278,2 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 23 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.762.

Tercatat, sebagian besar sektor saham memerah. Hanya ada dua sektor yang menghijau yaitu perkebunan dan pertambangan. Sektor saham keuangan mencatat pelemahan terbesar 0,87 persen. Disusul sektor saham aneka industri turun 0,77 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,42 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PKPK naik 24,21 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham RBMS naik 22,66 ke posisi Rp 318 per saham, dan saham OASA menguat 16,08 persen ke posisi Rp 332 per saham. Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LPLI merosot 10,68 persen ke posisi Rp 184 per saham, saham ICON melemah 5,04 persen ke posisi Rp 113, dan saham BKDP tergelincir 4,90 persen ke posisi Rp 97 per saham.

Laju IHSG di awal pekan ini senada dengan Bursa Asia. Mengutip CNBC, Senin (26/3/2018), indeks patokan ASX 200 Australia dibuka melemah atau turun 0,57 persen di 5.787,4. Sektor keuangan menjadi pemberat utama dengan turun 0,81 persen. Di Jepang, Nikkei 225 turun 1,02 persen dalam perdagangan pagi. Indeks Topix turun 0,83 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,41 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya