IPO, Saham Surya Pertiwi Melesat 10,34 Persen

Saham Surya Pertiwi diperdagangkan naik 10,34 persen atau 120 poin ke level ke Rp 1.280.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Mei 2018, 09:43 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 09:43 WIB
IPO Surya Pertiwi di BEI, Jakarta, Senin (14/5/2018) (Dok Foto: Liputan6.com/Bawono Yadika Tulus)
IPO Surya Pertiwi di BEI, Jakarta, Senin (14/5/2018) (Dok Foto: Liputan6.com/Bawono Yadika Tulus)

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Pertiwi Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi hari ini (14/5/2017). Perusahaan dengan kode SPTO merupakan perusahaan ke-577 dan emiten ke-12 yang melakukan penawaran saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO).

"Kita harapkan perusahaan semakin jaya dan semakin meningkatkan good corporate finance (GCF) yang baik. Saya yakin perusahaan adalah emiten yang memiliki kinerja yang baik serta investor akan memilih portofolionya untuk investasi," tutur Direktur Pengaturan dan Perdagangan Anggota Bursa Alpino Kianjaya di Gedung BEI, Senin (14/5/2018).

Pada pencatatan perdana atau IPO ini, saham SPTO naik 10,34 persen atau 120 poin ke level ke Rp 1.280. Saham SPTO ditransaksikan sebanyak 5 kali dengan volume sebanyak 710 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 90,84 juta.

Perseroan menawarkan saham 700 juta saham baru atau sekitar 26 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jumlah saham tersebut termasuk saham yang ditawarkan kepada karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA). Perseroan berhasil mencatatkan oversubsribed sebanyak 38 kali.

 

 

Raup Dana Rp 812 Miliar

IHSG
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam IPO tersebut, adapun penjamin pelaksana emisi efek perseroan yaitu PT Ciptadana Sekuritas Asia. Perseroan meraih dana sekitar Rp 812 miliar sebelum dikurangi biaya emisi saham.

"Terima kasih kepada Bursa Efek Indonesia yang telah mendukung sehingga bisa hadir disini. Kehormatan yang besar bagi kami bisa ikut memarakan industri pasar modal dan dapat menjadi alternatif pilihan produk pasar modal," ujar Direktur Utama Surya Pertiwi, Tjahjono Alim.

Perseroan akan menggunakan dana IPO untuk memperbaiki struktur modal melalui belanja modal (capex), pelunasan utang, yaitu dengan menambah kapasitas produksi pabrik anak perusahaan perseroan yaitu PT Surya Pertiwi Nusantara (SPN) di Surabaya sebanyak 2 lini produksi sampai dengan 2020, dan modal kerja.

Untuk informasi, SPN memproduksi barang-barang saniter merek TOTO dan melayani pelanggan di daerah Surabaya dan kawasan timur Indonesia. SPN memiliki kapasitas produksi sekitar 500 ribu unit per tahun dan dapat menampung 10 lini produksi serta akan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya