Bursa Global Menghijau, IHSG Mendaki 45,66 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau ikuti bursa saham global pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Des 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 09:17 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau ikuti bursa saham global pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu ditopang dari nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (27/12/2018), IHSG menguat 45,66 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.173,51. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 60,42 poin atau 0,9 persen ke posisi 6.188,17. Indeks saham LQ45 menguat 1,18 persen ke posisi 991,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 195 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 39 saham melemah dan 67 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.191,70 dan terendah 6.173,11. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 24.873 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 545,6 miliar. Investor asing jual saham Rp 10,28 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.554.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar menguat 1,33 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 1,21 persen dan sektor saham tambang mendaki 1,17 persen.

Saham-saham yang menguat pada Kamis pagi ini antara lain saham HDFA menguat 34,12 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham APII menanjak 25 persen ke posisi Rp 320 per saham, dan saham JSPT mendaki 24,50 persen ke posisi Rp 1.245 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MRAT merosot 30,06 persen ke posisi Rp 121 per saham, saham PNSE melemah 22,22 persen ke posisi Rp 700 per saham, dan saham MERK tergelincir 13,25 persen ke posisi Rp 4.060 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,67 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei meroket 3,58 persen, dan bukukan penguatan terbesar.

Selanjutnya, indeks saham Shanghai naik 0,78 persen, indeks saham Singapura menanjak 1,7 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,54 persen.

 

Prediksi Analis

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak positif pada perdagangan saham Kamis (27/12/2018). Gerak IHSG akan menguat di kisaran 6.107-6.200.

Fund Manager Valbury Sekuritas, Suryo Narpati mengatakan, IHSG berpeluang naik disokong oleh aksi window dressing di tengah minimnya katalis positif pekan ini. Aksi window dressingatau mempercantik portofolio saham oleh manajer investasi (MI) dapat menjadi dukungan penguatan IHSG hingga penghujung 2018.

"Aksi window dressing di akhir tahun ini yang dilakukan pemodal, diperkirakan dapat mengeliminir faktor negatif di pasar terutama global. IHSG berpeluang menghijau di rentang 6.128-6.182," ujar dia.

Setali tiga uang dengan Suryo, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan optimistis IHSG akan bergerak naik pada hari ini. “Pola bullish pin bar disinyalir bakal menggiring IHSG untuk menguat. Secara teknikal, IHSG berpeluang perkasa pada level 6.072-6.172,” kata dia.

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memperkirakan pergerakan IHSG masih akan mencoba bertahan di atas level support dengan menguji level resistance pada support-resistance di 6.107-6.200.

Beralih ke saham cuan hari ini, Suryo menyarankan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). 

Sedangkan Nafan menganjurkan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Kemudian Lanjar memilih saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya