IHSG Menanjak 36,05 Poin Berkat Aksi Beli Investor Asing

Investor asing beli saham Rp 278,99 miliar di pasar reguler sehingga turut topang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2019, 16:28 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 16:28 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan saham. Hal itu didukung aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (28/3/2019), IHSG menguat 36,05 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.480,78. Indeks saham LQ45 menguat 0,85 persen ke posisi 1.019,01. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.480,78 dan terendah 6.445,35.

Total frekuensi perdagangan saham 404.585 kali dengan volume perdagangan saham 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 278,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.242.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar susut 0,76 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan melonjak 1,22 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Kemudian sektor saham infrastruktur menanjak 1,03 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 0,45 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham YELO melonjak 25 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham VINS meroket 16,57 persen ke posisi Rp 119 per saham, dan saham JAWA mendaki 13,33 persen ke posisi Rp 136 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JPFA susut 9,3 persen ke posisi Rp 1.950 per saham, saham FOOD merosot 7,89 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham ERAA tergelincir 5,53 persen ke posisi Rp 1.795 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,16 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,38 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,16 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,82 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,61 persen dan bukukan pelemahan terbesar, indeks saham Shanghai terpangksa 0,92 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,06 persen.

 Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya aliran dana yang mengalir ke pasar modal Indonesia.

Di sisi lain, meredanya sentimen kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global dan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China turut memberikan katalis positif IHSG.

Pergerakan IHSG pada Awal Sesi Perdagangan

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini berbeda dengan laju bursa saham global yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 28 Maret 2019, IHSG naik 15,74 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.460,48. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 13,4 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.458,13. Indeks saham LQ45 naik 0,37 persen ke posisi 1.014,32. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 122 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 83 saham melemah dan 141 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.466,88 dan terendah 6.454,84.

Total frekuensi perdagangan saham 29.516 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 627,1 miliar.

Investor asing beli saham Rp 2,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.257.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi susut 0,22 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,28 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,08 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar menguat 0,83 persen, sektor saham manufaktur mendaki 0,51 persen dan sektor saham aneka industri naik 0,50 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham CAKK naik 21,91 persen ke posisi Rp 434 per saham, saham YELO melonjak 12,14 persen ke posisi Rp 314 per saham, dan saham GHON menanjak 7,57 persen ke posisi Rp 1.350 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PICO turun 13,10 persen ke posisi Rp 252 per saham, saham CASS merosot 6,94 persen ke posisi Rp 670 per saham dan saham FILM turun 5,71 persen ke posisi Rp 825 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 0,33 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,80 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,73 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Sedangkan indeks saham Shanghai melemah 0,35 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,22 persen. Indeks saham Singapura bukukan penguatan 0,09 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya