Rupiah Sentuh 14.145 per Dolar AS, IHSG Naik Terbatas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2019, 09:22 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 09:22 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Penguatan IHSG juga didukung dari nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (5/4/2019), IHSG naik tipis 6,46 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.501,09.

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat terbatas 4,2 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.498,83. Indeks saham LQ45 menguat 0,07 persen ke posisi 1.026,62. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 146 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Namun, 64 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.506,80 dan terendah 6.496,88.

Total frekuensi perdagangan saham 26.081 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 555,2 miliar. Investor asing beli saham Rp 20,73 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.145.

Sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham pertanian melemah 0,73 persen dan memimpin penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri susu 0,45 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,21 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan menguat 0,39 persen, dan bukukan penguatan terbesar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GLOB menanjak 18,78 persen ke posisi Rp 525 per saham, saham ISAT mendaki 3,67 persen ke posisi Rp 2.540 per saham, dan saham CASS menguat 3,6 persen ke posisi Rp 720 per saham.

Sementara itu, saham CAKK turun 9,73 persen ke posisi Rp 167 per saham, saham DART merosot 9,68 persen ke posisi Rp 280 per saham, dan saham MIKA tergelincir 2,75 persen ke posisi Rp 1.945 per saham.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik tipis 0,01 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,26 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,30 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prediksi Analis

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Jumat, 5 April 2019.

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi, IHSG masih akan bergerak tertahan dengan support dan resistance 6410-6520.

Dia menjelaskan, kemungkinan IHSG untuk melaju ke zona merah itu terlihat secara teknikal.

"Indikasi terkoreksi masih cenderung membayangi melihat tren line jangka menengah yang membentuk pola bearish trend," ujarnya di Jakarta.

Berbeda, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper mengungkapkan, IHSG akan menguat. Namun, penguatan itu pun masih akan bersifat terbatas.

"Indikator stochastic bergerak mendekati area overbought menandakan rentang penguatan akan terbatas di kisaran 6.481-6.506," ucap dia.

Adapun saham rekomendasi menurut Dennies ialah saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Lanjar menganjurkan saham PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), serta PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya