Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali bergerak menguat pada perdagangan saham Rabu, (24/4/2019). IHSG akan bergerak pada level 6.426-6.491.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menuturkan, investor kini akan mengantisipasi data Foreign Direct Investment (FDI) yang akan dirilis oleh pemerintah.
Dia melanjutkan, pada momen wait and see ini, IHSG berpeluang menghijau dan diperkirakan diperdagangkan pada kisaran 6.426-6.491.
Advertisement
"Namun, penguatan juga tampaknya masih bersifat jangka pendek. Jadi pergerakan diperkirakan masih akan terbatas," tuturnya Rabu, pekan ini.
Baca Juga
Sementara itu, selain investasi asing (FDI), Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi berpendapat, sentimen selanjutnya investor akan menanti data persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) guna melanjutkan momentum bullish harga minyak.
"Tetapi saya perkirakan dalam jangka waktu menengah IHSG berpeluang kembali menguat menguji psikologis ke level 6,500. Itu dengan support resistance 6.394-6.500," ujar dia.
Adapun saham yang menjadi rekomendasi hari ini menurut kedua analis tersebut, antara lain saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Medco International Tbk (MEDC), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Kemudian saham lainnya yaitu saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (23/4/2019), IHSG menguat 48,07 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.462,82. Indeks saham LQ45 menanjak 0,98 persen ke posisi 1.022,49. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 248 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 171 saham melemah dan 131 saham diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.482,81 dan terendah 6.415,45. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 425.321 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun. Investor asing lepas saham Rp 174,18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.075.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi merosot 0,13 persen. Sementara itu, sektor saham tambang naik 1,98 persen, dan bukukan penguatan terbesar.
Disusul sektor saham aneka industri mendaki 1,53 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,25 persen.
Advertisement
Selanjutnya
Saham-saham yang menguat antara lain saham ABBA melonjak 14,97 persen ke posisi Rp 169 per saham, saham BUMI mendaki 10,62 persen ke posisi Rp 125 per saham, dan saham LUCK menanjak 14,29 persen ke posisi Rp 960 per saham.
Sementara itu, saham MTPS turun 23,97 persen ke posisi Rp 920 per saham, saham CPRI tergelincir 22,02 persen ke posisi Rp 131 per saham, dan saham TRIO susut 21,94 persen ke posisi Rp 121 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng stagnan. Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,51 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,23 persen.
Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,19 persen, indeks saham Thailand naik 0,12 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,35 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didorong dari internal dan eksternal. Dari internal, penegasan Kementerian Keuangan terkait pelaksanaan APBN 2019 dapat terjaga untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi bisa memberikan sentimen positif untuk IHSG.
"Penguatan harga komoditas dunia memberikan katalis positif bagi IHSG," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.