Jelang Pengumuman KPU, BEI Harap Kondisi Tetap Aman

Kondisi politik akan berdampak pada situasi pasar di bursa saham

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Mei 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 12:45 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan harapannya terhadap kondisi politik dan keamanan di dalam negeri serta kepada pemerintah baru terpilih.

Seperti diketahui, pada 22 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu), salah satunya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres). Selain itu, juga muncul isu adanya aksi massa besar-besaran pada 22 Mei tersebut.  

"Tanya ke pelaku pasar juga ya baiknya. Namun, yang jelas tentunya jadi hal yang terkait dengan politik selain ada rasa kehawatiran, ada rasa harapan bahwa apabila ini semua berjalan lancar, semua akan lebih baik di kabinet mendatang. Saya rasa itu sih," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo di Gedung BEI, Senin (20/5/2019).

Dia menambahkan, kondisi politik pada aksi 22 Mei nanti akan berdampak pada situasi pasar di bursa saham. Meskipun begitu, Manajemen BEI berharap bahwa pemerintah dapat mengendalikan situasi untuk tetap normal.

"Semuanya menunggu tanggal 22 Mei. Jadi kalau tanggal 22 Mei berjalan dengan lancar semua pihak dapat mengendalikan diri saya rasa itu sudah menjadi nilai tambah buat kita," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Luncurkan AKSes, KSEI Permudah Investor Pantau Portofolio Investasi

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G). Liputan6.com/Bawono Yadika
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G). Liputan6.com/Bawono Yadika

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G).

Fasilitas AKSes merupakan fasilitas yang disediakan KSEI agar investor di pasar modal dapat secara langsung memantau portofolio kepemilikan efek atau dana yang tersimpan di dalam Rekening Dana Nasabah. Ini sebagai upaya meningkatkan transparansi informasi dan perlindungan investor.

Salah satu alasan utama KSEI mengembangkan AKSes Next-G adalah karena masih rendahnya pemanfaatan Fasilitas AKSes serta adanya kebutuhan dari investor untuk proses login yang lebih cepat dan mudah.

"Sebelumnya, investor harus lebih dahulu menerima Kartu AKSes dan PIN Code yang kadang membutuhkan waktu karena dokumen berbentuk fisik dan proses distribusi. Dengan AKSes Next-G, cukup menggunakan data pribadi untuk login,” tutur Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/5/2019).

Melalui fasilitas AKSes, investor dapat membandingkan laporan (account statement) yang disampaikan Perusahaan Efek (PE) dan Bank Kustodian (BK) secara berkala dengan data yang tersimpan di KSEI.

Sayang Sekali, Cara Utama Jadi Kaya Ini Jarang Dilakukan Anak Muda

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Menjadi kaya rasanya telah menjadi impian banyak orang, mulai dari muda hingga yang tua. Sayangnya, ada satu cara utama untuk menjadi kaya yang justru jarang dilakukan kebanyakan anak muda.

Melansir laman CNBC, Sabtu, (18/5/2019), apapun alasannya, banyak anak muda yang tidak melakukan satu hal efektif untuk menjadi kaya, yakni berinvestasi di pasar saham.

Menurut survei salah satu lembaga survei internasional Gallup, hanya 37 persen dari pemuda Amerika Serikat berusia 35 ke bawah yang memiliki saham. Survei itu dilakukan dalam rentang 2017 hingga 2018.  

Sebaliknya, terdapat 61 persen masyarakat berusia di atas 35 tahun yang memiliki saham sendiri.

Membuka investasi berarti memberikan akses terhadap pendapatan yang lebih besar, memiliki kendaraan untuk menjadi kaya, dan Anda tak perlu kaya dulu untuk bisa melakukannya. Banyak penyedia rekening akan menyediakan batas minimal jika Anda menentukan transfer bulanan secara otomatis.

Katakan saja, Anda berinvestasi sejak dini, dan memulainya dengan USD 10 per minggu. Dengan asumsi laba 8 persen, Anda sudah dapat melipatgandakan uang tersebut menjadi ribuan dolar.

Bahkan Anda dapat mulai berinvestasi dengan dana USD 1 per hari. Namun tentu saja jumlah investasi yang lebih besar mendatangkan laba yang lebih besar.

Di pasar saham, salah satu hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan memikirkan investasi jangka panjang dan memulainya sejak dini.

Ilustrasinya, jika Anda mulai berinvestasi USD 10 atau Rp 144.985 per minggu, dalam setahun Anda dapat menghasilkan uang senilai USD 541 atau Rp 7,8 juta. (kurs: USD 1 = Rp 14.498)

Dengan tenor 10 tahun, uang yang dihasilkan bisa berlipat ganda hingga USD 7.836 atau Rp 113,6 juta. Untung yang luar biasa bukan?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya