Bergerak 2 Arah, IHSG Tergelincir pada Pembukaan Perdagangan

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham aneka industri naik 0,76 persen, dan memimpin penguatan IHSG.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Jul 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 09:15 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Sempat menguat tetapi kemudian mengalami tekanan.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (24/7/2019), IHSG menguat 9,50 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.412,69. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat tipis dengan naik 2,48 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.406,46.

Namun kemudian pada pukul 09.05, IHSG turun 2,02 poin atau 0,02 persen ke level 6.402,82. Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 0,02 persen ke posisi 1.026,28.

Pada pembukaan perdagangan sebanyak 140 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 71 saham melemah dan 133 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.419 dan terendah 6.401,91.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 39.887 kali dengan volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 520 miliar.

Investor asing beli saham Rp 4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham aneka industri naik 0,76 persen, dan memimpin penguatan IHSG. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 0,36 persen dan sektor saham perkebunan menguat 0,29 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain FOOD melonjak 27,87 persen ke level Rp 232 per saham, PICO mendaki 25 persen ke level Rp 1.175 per saham dan YPAS naik 24,35 persen ke angka Rp 480 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NIKL turun 7,42 persen ke posisi Rp 1.500 per saham, saham SOTS merosot 5,59 persen ke posisi Rp 270 per saham, dan saham DNAR turun 5,07 persen ke posisi Rp 262 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas pada perdagangan saham Rabu (24/7/2019).

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menjelaskan, indeks berpeluang bergerak ke zona hijau menuju level 6.470-6.500.

"Aksi pembelian kaum banteng dapat menahan kejatuhan indeks di bawah support kaki trend channel naik pendek 6.320," tutur dia dalam risetnya di Jakarta. 

Sepakat, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai IHSG berpotensi bergerak positif melihat minimnya sentimen indeks pada hari ini.

Dia memprediksi, IHSG akan diperdagangkan menghijau dalam kisaran support 6.361-6.383 dan resistance 6.440-6.475.

Hari ini, Artha Sekuritas menyarankan investor untuk memburu saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Astra International Tbk (ASII), hingga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sementara itu, KGI Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham big cap seperti saham PT Indofood Tbk (INDF), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), serta saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya