Bursa Saham di Asia Menguat Tipis Dibayangi Lonjakan Kasus Corona

Saham-saham di Asia Pasifik sebagian besar naik tipis pada perdagangan Rabu pagi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Jun 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 08:30 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik sebagian besar naik tipis pada perdagangan Rabu pagi karena perkembangan kasus virus corona di Amerika Serikat terus diawasi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (24/6/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,25 persen. Sementara indeks Topix turun 0,15 persen.

Di Korea Selatan, Kospi naik 0,88 persen. S&P/ASX 200 Australia meloncat 0,35 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia-ex Jepang diperdagangkan 0,19 persen lebih tinggi.

Dalam dengar pendapat di hadapan Komite Energi dan Perdagangan, Penasihat Kesehatan Gedung Putih Dr. Anthony Fauci mengatakan cukup prihatin tentang peningkatan kasus virus corona di negara-negara yang mencerminkan peningkatan penyebaran masyarakat.

Dia juga mengatakan, bagaimanapun, negara-negara dengan wabah virus corona yang berkembang mungkin tidak perlu melakukan shutdown absolut.

Sejauh ini, lebih dari 2 juta orang di AS telah terinfeksi virus corona. Hal tersebut menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Sementara itu, Bank of Japan mengatakan masih belum jelas kapan penyebaran COVID-19 akan mereda secara global, karena penyebaran terus berlanjut di negara-negara berkembang pada khususnya.

"Tampaknya tak terhindarkan bahwa dampak negatif terhadap ekonomi global, termasuk Jepang, akan menjadi berkepanjangan tanpa vaksin dan obat-obatan yang efektif," kata Bank of Japan .

“Karena harapan untuk masa depan, harga di pasar keuangan telah tinggi dibandingkan dengan situasi parah ekonomi riil saat ini. Penting untuk memantau dengan cermat perkembangan masa depan di pasar untuk melihat apakah akan ada koreksi harga aset," lanjut Bank of Japan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wall Street dan Harga Minyak

Ekonomi China Melambat, Bursa Asia dan Wall Street Tertekan
Bursa saham Asia bergerak melemah dengan indeks saham acuan regional merosot tajam 1,2% pada Jumat pekan ini.

Di Amerika Serikat, indeks saham Nasdaq Composite naik ke rekor baru pada perdagangan Selasa karena ditutup 0,7 persen lebih tinggi pada 10,131,37. Dow Jones Industrial Average naik 131,14 poin atau 0,5 persen dan menutup perdagangan di 26.156,10.

Sedangkan S&P 500 ditutup 0,4 persen lebih tinggi ke level 3.131,29.

Sedangkan harga minyak naik tipis di pagi hari dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 0,3 persen menjadi USD 42,50 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,4 persen menjadi USD 40,21 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya