Kupon Ditetapkan 5,57 Persen, Simak Jadwal Penawaran ORI19

Penerbitan ORI019 memiliki tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2021, 17:45 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 17:45 WIB
Obligasi Negara Ritel.
Obligasi Negara Ritel.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menetapkan tingkat kupon 5,57 persen per tahun untuk instrumen obligasi negara ritel (ORI) seri ORI019 secara daring (e-SBN) kepada masyarakat.

Masa penawaran ORI019 berlaku sejak 25 Januari-18 Februari 2021. Penerbitan ORI 019 memiliki tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2024. Masyarakat dapat membeli obligasi ritel dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.

Pemesanan dapat dilakukan masyarakat melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap antara lain pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.  Penetapan hasil penjualan berlangsung pada 22 Februari 2021. Setelmen dilaksanakan pada 24 Februari 2021. Demikian mengutip Antara, Sabtu, (23/1/2021).

ORI19 merupakan obligasi negara tanpa warkat. Artinya ORI19 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya melibatkan investor domestik yang mengacu pada digit ketiga kode nomor tunggal identitas pemodal (single investor identifikation/SID). Sebelum beredar di pasar sekunder, ORI19 akan melewati holding period setidaknya satu kali periode pembayaran kupon. Holding period adalah masa ketika ketika investor ORI19 belum boleh memindahkan kepemilikan ORI-nya.

Pada ORI19, investor akan memperoleh pembayaran kupon setiap tanggal 15. Kupon perdana akan dibayarkan pada 15 April.

Pemerintah telah menunjuk 26 mitra distribusi untuk transaksi ORI 19 ini antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial peer-to-peer lending.

Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.

Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.

Sebanyak empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Selain itu tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee). Kemudian ada tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

SBN Ritel Perdana pada 2021

Penerbitan ORI019 merupakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana yang ditawarkan kepada masyarakat pada 2021.

Selain ORI019, pemerintah berencana menerbitkan SR014 pada Februari, SWR002 pada April, SBR010 pada Juni, SR015 pada Agustus, ORI020 pada September dan ST008 pada November.

Sebelumnya, total dari penerbitan tujuh SBN ritel di 2020 yaitu SBR009, SR012, ORI017, SR013, ORI018, ST007 dan Cash Waqf SWR001, pemerintah telah menyerap jumlah dana sebanyak Rp76,93 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya