Pefindo Yakin Obligasi Korporasi Bakal Ramai pada 2021, Ini Alasannya

Untuk 2021, Pefindo menyebut, penerbitan surat utang korporasi diprediksi mencapai Rp122 triliun sampai Rp159 triliun.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 19 Apr 2021, 21:01 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 21:01 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meyakini, penerbitan surat utang atau obligasi korporasi akan lebih ramai sepanjang 2021. Meski masih pandemi COVID-19, perbaikan ekonomi akan mulai berjalan tahun ini.

"Untuk tahun ini, kami memprediksi penerbitan surat utang akan relatif lebih baik, dibandingkan tahun sebelumnya," kata Head of Economics Research Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana, secara virtual, Senin (19/4/2021).

Meski memiliki kenyakinan akan ada kenaikan, Fikri menyebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk risiko yang terjadi seperti tahun lalu.

Sebelumnya, Pefindo menyebut, prediksi penerbitan surat utang korporasi pada 2020 akan mencapai Rp158,5 triliun.

Pandemi COVID-19 yang terjadi akhirnya mendorong Pefindo untuk revisi, yakni di kisaran Rp 88,4 triliun sampai Rp 106,7 triliun. "Realisasi penerbitan surat utang korporasi tahun lalu mencapai Rp 96,6 triliun," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penerbitan Obligasi Korporasi Dapat Capai Rp 122 Triliun- Rp 159 Triliun

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk 2021, Pefindo menyebut,  penerbitan surat utang korporasi diprediksi mencapai Rp122 triliun sampai Rp159 triliun.

"Kami berharap jumlah utang jatuh tempo akan direfinancing sehingga jumlah surat utang yang diterbitkan di 2021 lebih banyak dibanding surat utang jatuh tempo," ujar Fikri.

Pefindo juga menuturkan, penerbitan surat utang di kuartal I 2021  menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.

Secara nasional, surat utang meningkat hingga 16 persen pada kuartal I 2021 menjadi Rp 23,2 triliun. Pada periode sama tahun lalu penerbitan surat utang hanya berada di angka Rp 20 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya