Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, terdapat 18 perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue dan private placement.
Melihat antusias yang terjadi, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, terdapat dua alasan perusahaan melakukan rights issue dan private placement.
Alasan yang pertama ialah untuk apa perusahaan melakukan right issue, apabila untuk melunasi utang, investor biasanya enggan melakukan investasi.
Advertisement
Artikel investor perlu cermati ini saat emiten terbitkan saham baru menyita perhatian pembaca di saham pada Senin, 19 April 2021. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Selasa, (20/4/2021):
1.Investor Perlu Cermati Ini Saat Emiten Terbitkan Saham Baru
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, terdapat 18 perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue dan private placement.
Melihat antusias yang terjadi, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, terdapat dua alasan perusahaan melakukan rights issue dan private placement.
Alasan yang pertama ialah untuk apa perusahaan melakukan right issue, apabila untuk melunasi utang, investor biasanya enggan melakukan investasi.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Analis Sebut Emiten Bank Bakal Warnai Rights Issue pada Kuartal II 2021
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut, penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, banyak dilakukan perusahaan tercatat atau emiten dari sektor perbankan.
"Saat ini paling banyak masuk ke dalam pipeline rights issue adalah perusahaan tercatat dari sektor perbankan,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.
Ia menambahkan, penggumpulan dana melalui rights issue dan private placement mencapai Rp 24,57 triliun pada kuartal I 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Laju IHSG Labil, Investor Asing Lepas Saham TAPG hingga INCO
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham awal pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual di pasar reguler.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/4/2021), IHSG melemah tipis 0,02 persen atau 1,4 poin ke posisi 6.084.
Pada pembukaan perdagangan sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah menguat tipis 0,13 persen ke posisi 6.093. Tak lama kemudian, IHSG kembali berbalik arah ke zona merah.