LRT Jabodebek Beroperasi 2022, ADHI Sudah Terima Pembayaran Rp 13,3 Triliun

Adhi Karya menyatakan, bila LRT masih membutuhkan pengujian secara penuh sebelum akhirnya benar-benar beroperasi meski ditargetkan selesai 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 21 Apr 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 12:40 WIB
Progres Pembangunan Kereta LRT Jabodebek
Rangkaian gerbong kereta LRT Jabodebek parkir di dekat stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021). Progres pembangunan fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan untuk beroperasi pada bulan Juli 2022 dengan 18 stasiun pemberhentian. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyebut, pembangunan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek ditargetkan selesai Agustus atau September 2021.

"Proyek besar kami LRT Jabodebek Fase I. Progres LRT itu sudah 83,5 persen. Ini agak terlambat di pembangunan depo karena masalah penguasaan lahan," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson secara Virtual, Rabu (21/4/2021).

Meski ditargetkan selesai 2021, Adhi Karya menyatakan, bila LRT masih membutuhkan pengujian secara penuh sebelum akhirnya benar-benar beroperasi.

"Untuk operasinya karena butuh pengujian teknologi yang digunakan ini maka agak panjang. Sebagian ada yang 6 bulan sebagian ada yang 9 bulan," ujarnya.

Setelah melewati tahap pengujian, LRT rencananya sudah bisa beroperasi pada pertengahan tahun depan. "Insyaallah pertengahan tahun depan LRT sudah mulai beroperasi," tuturnya.

Terkait pembayaran, Entus memaparkan bila emiten berkode ADHI tersebut telah menerima total pembayaran interm sebesar Rp13,3 triliun. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Adhi Karya Garap Proyek Jalan Lintas Timur Sumatera

Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah mendirikan PT Adhi Jalintim Riau seiring kewajiban perseroan selaku pemenang tender proyek KPBU Jalintim Riau.

PT Adhi Karya Tbk memiliki porsi kepemilikan sebesar 99,84 persen dengan rekanan yaitu Koperasi Adhi Jasa Sejahtera (KOJAS) sebesar 0,16 persen dalam pendirian PT Adhi Jalintim Riau.

PT Adhi Jalintim bertugas sebagai badan usaha pelaksana yang bertanggungjawab untuk melaksanakan proses konstruksi dan pengoperasian/pemeliharaan jalan dan jembatan untuk pemenuhan layanan kepada penggunanya dari keberadaan jalan lintas tersebut.

"Dari proyek Jalintim Riau ini, Adhi Karya akan mendapatkan keuntungan dari pembangunan konstruksi, sekaligus investment return atau pengembalian investasi dari Jalan Lintas Timur Sumatera ini, melalui mekanisme pembayaran avaibility payment (AP),” dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (13/4/2021).

Kegiatan investasi tersebut juga akan menambah nilai perusahaan dalam pengembangan preservasi jalan lintas Timur Sumatera, serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan infrastruktur jalan nasional.

PT Adhi Jalintim riau didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 11 Tanggal 04 Maret 2021 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0015668.AH.01.01 Tahun 2021 Tanggal 4 Maret 2021

Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama, penjaminan dan regres untuk proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha-kpbu untuk kegiatan preservasi jalan lintas timur-Jalintim Sumatera di Riau digelar pada 12 April 2021.

Pada perdagangan saham Selasa, 13 April 2021, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 3,29 persen ke posisi Rp 1.100 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan di kisaran Rp 1.065 per saham. Saham ADHI berada di posisi tertinggi Rp 1.110 dan terendah Rp 1.005 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya