Martina Berto Jual Aset kepada Kosmetika Global Indonesia, Ini Alasannya

PT Martina Berto Tbk (MBTO) akan jual aset senilai Rp 180 miliar di Bekasi, Jawa Barat kepada PT Kosmetika Global Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Agu 2021, 12:57 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2021, 08:35 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Martina Berto Tbk (MBTO) akan menjual aset senilai Rp 180 miliar kepada PT Kosmetika Global Indonesia.

PT Kosmetika Global Indonesia, perusahaan bergerak di bidang perdagangan kosmetika seperti skin care yang berada di Malang, Jawa Timur.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (4/8/2021), PT Martina Berto Tbk menjual aset milik perseroan antara lain tanah seluas 94.352 meter persegi, bangunan seluas 4.839 meter persegi, mesin, perlengkapan bangunan, laboratorium, dan kantor.

Aset tersebut berada di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan dan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Adapun divestasi aset tersebut senilai Rp 180 miliar atau ekuivalen dengan 33,34 persen atas ekuitas perseroan per 30 Juni 2021. Divestasi dilakukan pada 3 Agustus 2021.

Perseroan menyatakan divestasi aset tersebut dilakukan seiring cash flow atau arus kas perseroan yang alami gangguan. Hal ini karena penjualan turun seiring perseroan tidak dapat memenuhi pesanan.

"Untuk memenuhi pesanan, Perseroan membutuhkan tambahan likuiditas terutama untuk melakukan pembayaran utang kepada supplier yang akan jatuh tempo,” tulis perseroan.

Selain itu, perseroan tidak dapat melakukan penambahan utang bank. Perseroan menambahkan, beban bunga bank saat ini sudah tinggi dan membebani cash flow perseroan. “Diharapkan dengan dilakukannya rencana transaksi material dapat memperbaiki kinerja usaha perseroan,” tulis perseroan.

PT Martina Berto Tbk telah meminta penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KJPP HMR yang bertugas melakukan pendapat kewajaran rencana transaksi material. Transaksi tersebut dinilai wajar oleh penilai independen.

Rencana transaksi material bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan bagi perseroan. Hal ini sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Kuartal I 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Martina Berto Tbk mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun dari Rp 24,24 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 23,64 miliar pada kuartal I 2021. Penjualan perseroan turun 42,45 persen dari Rp 87,06 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp Rp 50,10 miliar pada kuartal I 2021.

Total ekuitas tercatat Rp 566,21 miliar pada kuartal I 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 589,85 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 401,39 miliar pada kuartal I 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 393,02 miliar.

Total aset turun menjadi Rp 967,61 miliar pada kuartal I 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 982,88 miliar. Perseroan kantongi kas dan bank sebesar Rp 3,44 miliar pada 31 Maret 2021.

Gerak Saham MBTO

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 3 Agustus 2021, saham MBTO turun 4,7 persen ke posisi Rp 142 per saham. Total volume perdagangan 569.600. Nilai transaksi Rp 81,1 juta. Total frekuensi perdagangan 114 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya