Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak) resmi telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BUKA. Bukalapak resmi menjadi unicorn Indonesia yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perolehan dana initial public offering (IPO) Bukalapak adalah yang terbesar dalam sejarah BEI.
Presiden Direktur Bukalapak, Rachmat Kaimuddin membeberkan alasan Perseroan memilih mencatatkan saham atau listing di pasar modal Indonesia. Hal itu lantaran Bukalapak merupakan perusahaan yang lahir dan bertumbuh kembang di Indonesia. Â
Baca Juga
"Bukalapak itu Indonesia banget. Walaupun mungkin pasar modal Indonesia ini masih jarang yang melihat perusahaan teknologi, apalagi dengan skala sebesar Bukalapak, kami pikir lokasi paling tepat itu adalah melakukan listing di Indonesia," ujar Rachmat dalam video konferensi IPO Bukalapak, Jumat (6/8/2021).
Advertisement
Bukalapak resmi diperdagangkan di bursa dengan kode perdagangan BUKA pada Jumat, 6 Agustus 2021. Saham BUKA langsung naik signifikan pada perdagangan perdana.
Mengutip data RTI, saham PT Bukalapak.com Tbk naik Rp 205 ke posisi Rp 1.055 per saham. Harga saham perdana Bukalapak sebesar Rp 850 per saham. Saham BUKA kini menguat 24,71 persen ke posisi Rp 1.060 per saham. Saham BUKA berada di posisi tertinggi Rp 1.060 per saham dan terendah Rp 1.055 per saham.
Sebelumnya, BUKA berhasil meraup dana segar dari IPO sekitar Rp 21,9 triliun. Bahkan BUKA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) saat bookbuilding. Sehingga Bukalapak telah menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semua 2,5 persen ke 5 persen dari total pemesanan yang tersedia.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alami Kelebihan Permintaan
Tercatat jumlah pemesanan yang tinggi melalui metode pooling dan allotment mencapai sekitar Rp 4,8 triliun. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment bagi investor retail naik, dari yang sebelumnya Rp 547,5 miliar menjadi sekitar Rp 1,1 triliun.
"Jadi ini kita syukuri, semuanya rupanya juga mendukung,. Kita juga belajar banyak melalui proses ini. Dan alhamdulillah so far prosesnya bisa dibilang sukses dan lancar," kata Rachmat.
Bukalapak berkomitmen untuk menciptakan ekonomi berbasis teknologi yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia utamanya. Melalui IPO ini, Bukalapak berharap masyarakat Indonesia bisa ikut memiliki, mengawasi dan menjaga Bukalapak.Â
Â
Advertisement