Perpanjangan PPKM Level 4 Bakal Bayangi IHSG, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.001-6.202 pada Selasa, 10 Agustus 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Agu 2021, 05:31 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2021, 05:31 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (10/8/2021). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang diperpanjang hingga 16 Agustus 2021 akan menjadi sentimen.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menuturkan, IHSG kembali dalam tekanan seiring PPKM level 4 kembali diperpanjang. Di sisi lain, ada PPKM berdampak positif dengan kasus COVID-19 yang sudah mulai turun untuk kasus harian.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, hasil evaluasi penerapan PPKM level 4 di Jawa-Bali menunjukkan penurunan kasus positif COVID-19 mencapai lebih dari 50 persen. Luhut mengatakan, dari data yang didapat penurunan telah terjadi hingga 50,6 persen dari puncak kasus COVID-19 pada 15 Juli 2021.

Sukarno menuturkan, IHSG dapat kembali uji level support 6.096. IHSG dapat kembali naik jika berhasil bertahan atau tidak breakdown support.

"Hati-hati jika break bisa lanjut turun lagi ke next support. IHSG sedang berada di dalam area trendline support dalam jangka pendek,” ujar Sukarno saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 10 Agustus 2021.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan hal sama. PPKM level 4 yang diperpanjang dapat menjadi sentimen negatif. Hal ini karena membatasi aktivitas masyarakat. Memang sisi lain, menurut Reza, ada PPKM dianggap telah menurunkan kasus COVID-19.

"Kegiatan bisnis belum bisa berjalan sesuai harapan. Harapan awalnya PPKM levelnya dapat diturunkan. Perpanjangan (PPKM-red) bisa akan pengaruhi kondisi pasar,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Koreksi IHSG Bakal Sesaat

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski demikian, ia menambahkan, koreksi IHSG yang akan terjadi bisa hanya sesaat. Reza menuturkan, pelaku pasar akan merespons negatif tetapi dua hingga tiga hari kemudian akan menguat tergantung sentimen.

“Kalau terjadi pelemahan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.066-6.085. Sedangkan kalau menguat ke posisi 6.150-6.178,” ujar Reza.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Hartanto menuturkan, pergerakan IHSG masih terlihat akan berada dalam kondisi tertekan. Minimnya sentimen dan perlambatan roda perekonomian yang terjadi masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten.

Ia menuturkan, pergerakan fluktuaktif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading dan investasi jangka pendek.

“Selain itu capital inflow juga belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan, namun momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah dan panjang,” ujar William.

Ia mengatakan, IHSG berpotensi berada dalam tekanan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.001-6.202.

Saham Pilihan

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Jelang penutupan sesi II, nilai perdagangan sebesar Rp 7,7 triliun lebih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Selain itu, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya