Rukun Raharja Realisasikan Belanja Modal 51 Persen

PT Rukun Raharja (RAJA), optimistis penyerapan belanja modal akan terlaksana dengan baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 19:14 WIB
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rukun Raharja (RAJA), perusahaan penyedia jasa distribusi minyak dan gas, sudah membelanjakan belanja modal (capital expenditure-capex) sebesar 51 persen dari total belanja modal yang dianggarkan tahun ini sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun (asumsi kurs Rp 14.201 per dolar Amerika Serikat)

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Rukun Raharja Sumantri Suwarno dalam paparan publik virtual bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/09/2021).

Hingga akhir tahun, perseroan optimistis penyerapan belanja modal akan terlaksana dengan baik. Penyerapan tertinggi atas belanja modal, kata dia, adalah untuk investasi pada pengembangan bisnis baru di antaranya adalah penyertaan pada Proyek Pipa Rokan, pembangunan LPG Terminal Rembang,pengembangan bisnis CNG dan SPAM Cijanggel.

Penyerapan belanja modal lainnya digunakan untuk pengembangan bisnis yang sudah ada saat ini. Hingga Juni 2021 proyek yang sudahterealisasi adalah pengembangan pipa di wilayah Banten. 

Tahun ini, perseroan terus berupaya ekspansi dengan pengembangan bisnis yang sudah ada, dan juga mengembangkan bisnis baru, di mana perseroan memiliki sembilan proyek strategis.

Dari kesembilan proyek tersebut, lima di antaranya merupakan proyek baru, yaitu Proyek Pipa Minyak Rokan, proyek Terminal LPG,  proyek CNG di pulau Jawa dan Sumatera, Operational dan Pemeliharaan (Operation & Maintenance/OM) Geothermal Star Energy Salak, pabrik pengelolaan air di Bandung.

Sedangkan proyek yang sudah ada, dan dalam pengembangan meliputi Perpanjangan Kontrak untuk Jalur Pipa di Gresik, Penambahan Compressor untuk Indonesia Power, Penambahan Compressor di Cilegon-Banten,  dan tambahan alokasi gas dari Jindi. 

Dari kesembilan proyek tersebut, ada beberapa yang sudah rampung 100 persen yaitu pengembangan jalur pipa di wilayah Banten, pembangunan fasilitas SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Kabupaten Bandung Barat, dan penambahan alokasi gas di wilayah Jambi sebesar 12mmbtu. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diversifikasi Bisnis

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, beberapa proyek diharapkan selesai dan beroperasi di akhir tahun yaitu Proyek Pipa Rokan, LPG Discharge Terminal di Pelabuhan Sluke Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, perpanjangan kontrak sewa pipa di Gresik, Jawa Timur, penambahan kompresor di Cilegon, Banten dan kontrak untuk operation and maintenance di fasilitas pembangkit geothermal Salak milik Star Energy di Bogor.  

Direktur Utama Djauhar Maulidi mengatakan Rukun Raharja terus berupaya melakukan diversifikasi bisnis, baik dengan menambah bisnis baru yang masih berhubungan dengan bisnis perseroan saat ini, maupun melirik potensi bisnis baru yang belum ada dalam bisnis perseroan.

Diversifikasi bisnis gas dengan akuisisi CNG merupakan salah satu strategi yang telah dilakukan. Selain itu, perseroan juga memperkuat sektor operation dan maintenance (OM) nya. 

Direktur Keuangan Rukun Raharja, Oka Lesmana mengatakan dengan tuntasnya proyek pipa minyak Rokan, perseroan  akan mendapatkan tambahan profit sekitar USD 20 juta per tahun. Proyek tersebut diperkirakan memberikan keuntungan USD 100 juta per tahun. Sehingga dengan kepemilikan perseroan sekitar 20 persen, perseroan bisa mendapatkan sekitar USD 20 juta per tahun. 

Sepanjang semester I 2021,  Rukun Raharja membukukan pendapatan sebesar USD 50,15 juta. Hanya saja laba bersih perseroan hanya mencapai USD 764 ribu. Sementara EBITDA sebesar USD 6,95 juta. 

Aset Rukun Raharja semester I 2021 tercatat sebesar USD 264 juta, dengan total kewajiban sebesar USD 123,61 juta. Saldo kas perseroan tercatat sebesar USD 65,54 juta.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya