BEI Bidik Transaksi Harian Saham Rp 13,5 Triliun pada 2022

BEI menyampaikan sejumlah faktor yang mendorong rata-rata nilai transaksi harian saham pada 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Sep 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 19:30 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) tahun depan sebesar Rp 13,5 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan target RNTH tahun ini sebesar Rp 8,5 triliun.

"Tahun depan target (RNTH) Rp 13,5 triliun,"ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo kepada awak media, Selasa (14/9/2021).

Laksono menambahkan, target tersebut salah satunya merujuk pada situasi ekonomi yang diperkirakan membaik, usai dihantam pandemi COVID-19 sejak awal tahun lalu. Kemudian maraknya transaksi ritel serta IPO perusahaan besar, disebut akan mendongkrak target RNTH tahun depan.

"Faktor-faktor yang dipertimbangkan, antara lain, economic recovery post covid in 2022. Kemudian semakin maraknya transaksi ritel, dan IPO saham-saham besar di 2022,” kata dia.

Sayangnya, untuk faktor terakhir yang disebutkan, yakni sinyal IPO perusahaan besar, Laksono enggan memberi tanggapan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transaksi Harian Saham Melampaui Target

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hingga kini, RNTH terpantau telah melampaui target, yakni mencapai Rp 13,06 triliun. Meski begitu, Laksono mengatakan Bursa tidak ada rencana untuk merevisi target tersebut.

Ia menambahkan, capaian tersebut tak lepas dari partisipasi investor ritel yang mendominasi sepanjang tahun ini. “Tidak ada revisi target. Terima kasih buat partisipasi investor retail yang kuat di 2021 ini yang menyumbang 60 persen dari nilai transaksi BEI di Januari hingga Agustus 2021," kata dia.

Berdasarkan data KSEI per Agustus 2021, jumlah investor pasar modal telah mencapai 6,1 juta SID, naik 57,20 persen dibandingkan posisi per akhir 2020. Angka itu didominasi oleh investor dengan usia di bawah 30 tahun sebesar 58,82 persen. Kelompok ini mampu mencatatkan aset sebesar Rp 37 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya