Tiga Jurus Investasi Jelang Akhir Tahun

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Krizia Maulana membagikan kiat untuk tangkap peluang investasi pada akhir 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Okt 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir tahun menjadi momen bagi investor untuk mengatur kembali portofolio investasi.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana menuturkan, ekonomi yang mulai menggeliat didukung oleh faktor global dan domestik membuka peluang besar bagi investor untuk mendulang keuntungan. 

Krizia pun membagikan sejumlah kiat untuk menangkap peluang jelang akhir tahun 2021.

1.Lakukan evaluasi

Kuartal terakhir merupakan waktu bagi para investor untuk kembali evaluasi portofolio investasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.  Pertama, evaluasi perkembangan hasil investasi.

Langkah berikutnya adalah mencari informasi mengenai outlook pasar finansial ke depann, sehingga bisa menyesuaikan komposisi portofolio.

Selanjutnya, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai.

Ia menuturkan, setelah tiga langkah dalam mengevaluasi tersebut selesai dilakukan, kita memiliki basis atau dasar untuk melakukan rebalancing portofolio.

"Pada proses evaluasi, investor harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2.Atur ulang portofolio investasi

FOTO: Jelang Tutup, Nilai Perdagangan Saham Lebih dari Rp 7,7 Triliun
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Krizia menuturkan, saat ini investor masih memiliki kesempatan untuk menyesuaikan portofolio untuk memenuhi tujuan keuangannya. Seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan dan jangka waktu investasi.

"Oleh karena itu perlu dilakukan rebalancing portofolio secara berkala untuk menjaga agar portofolio kita tidak menyimpang dari profil risiko, serta tujuan dan jangka waktu investasi,” ujar dia.

Rebalancing portofolio sendiri bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging).

Penting untuk selalu menyesuaikan pilihan produk investasi dengan profil risiko masing-masing investor. Bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin mengatasi ketertinggalan, bisa memasukkan sedikit porsi saham sebagai booster untuk menggenjot imbal hasil pada portofolio.

 

3.Pilihan investasi yang tepat pada akhir tahun

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jelang akhir tahun, optimisme pemulihan aktivitas ekonomi menawarkan upside potential yang lebih tinggi di pasar saham.

Terdapat tiga katalis positif yang mendukung pasar saham. Pertama, fundamental yang semakin baik diharapkan dapat memicu faktor sentimen untuk mengejar ketertinggalannya.

Kedua, optimisme pemulihan aktivitas domestik ditunjukkan oleh meningkatnya investasi baik dari investor lokal maupun asing. Ketiga, kenaikan harga komoditas menjadi “positive surprise” pada perekonomian dan pasar finansial Indonesia.

"Ketika perekonomian mulai positif, dan pasar saham menunjukkan potensi yang besar ke depan, ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk menambah porsi kepemilikannya di reksa dana saham," ujar dia.

Sebagai gambaran, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) memberikan imbal hasil 1 tahun sebesar 74,79 persen pada periode akhir September 2020 hingga akhir September 2021, jauh melampaui tolok ukurnya (indeks IDX80) yang sebesar 21,05 persen.

Pada periode yang sama, reksa dana saham lainnya dari Manulife, yaitu Manulife Dana Saham (MDS) mampu memberikan imbal hasil 1 tahun sebesar 32,29 persen, melampui tolok ukurnya, indeks LQ45, yang sebesar 21,37 persen.

“Peluang di pasar saham sangat menarik untuk dimanfaatkan oleh para investor untuk mewujudkan tujuan keuangannya. Selalu sesuaikan dengan profil risiko dan lakukan diversifikasi untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal dengan hati yang tenang,” ujar dia.  

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya