MAPI Catat Pendapatan Naik 18,3 Persen, Rugi Menyusut

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatatkan pendapatan bersih meningkat 18,3 persen yoy menjadi Rp 12,1 triliun hingga kuartal III 2021. Pendapatan ini berasal dari penjualan eceran dan grosir Rp 11,48 triliun.

Selain itu, komisi penjualan konsinyasi Rp 461,74 miliar, pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan Rp 56,48 miliar dan lain-lain Rp 77,27 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 7,06 triliun hingga kuartal III 2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,92 triliun. Sehingga Mitra Adiperkasa mencatatkan laba kotor Rp 5,02 triliun, naik 16,9 persen yoy.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp 4,63 triliun, sehingga diperoleh laba usaha yang melonjak sebesar 194 persen yoy menjadi Rp 388,4 miliar.

Sementara EBITDA naik 43,4 persen ke Rp 2,0 triliun. Selain itu, perusahaan membukukan rugi bersih periode berjalan senilai Rp 114,8 miliar. Merupakan perbaikan dari rugi bersih Rp 672,5 miliar per September 2020.

Dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 83,45 miliar. Dari sisi aset perseroan hingga kuartal III tahun ini tercatat sebesar Rp 16,88 triliun. Naik dibandingkan posisi per akhir Desember sebesar Rp 17,65 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 8,17 triliun dan aset tidak lancar Rp 8,7 triliun.

Liabilitas tercatat turun menjadi Rp 10,42 triliun dibandingan posis akhir tahun lalu Rp 11,15 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 6,83 triliun dan sisanya Rp 3,6 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Pada periode tersebut, ekuitas perseroan tercatat Rp 6,45 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 6,5 triliun.

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pada perdagangan Kamis pagi pukul 10.21 WIB, saham MAPI turun 0,57 persen ke posisi 865. Saham MAPI berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 860 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.895 kali dengan volume perdagangan 133.173. Nilai transaksi Rp 11,5 miliar.