Saat Dua Crazy Rich Indonesia Masuk ke Allo Bank

CT Corp dan grup Salim menjadi pemegang saham BBHI melalui penambahan modal dengan HMETD atau rights issue yang digelar Allo Bank.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jan 2022, 15:21 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 15:21 WIB
IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang terkaya Indonesia masuk dalam jajaran investor PT Allo Bank Indonesia Tbk atau Bank Allo (BBHI). Keduanya, yakni Chairul Tanjung yang merupakan Chairman of CT Corp, dan Anthoni Salim yang tak lain adalah President and CEO of Salim Group.

CT Corp dan Salim Group menjadi pemegang saham BBHI melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang digelar Allo Bank.

Penambahan modal ini meningkatkan modal utama Bank Allo menjadi lebih dari Rp 6 triliun dan membuat Bank Allo menjadi salah satu bank digital dengan modal yang kuat di Indonesia.

"Bagi CT Corp, kerja sama ini adalah sebuah langkah untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.CT Corp memiliki lebih dari 100 juta pelanggan setia, dengan jumlah pengguna aktif yang juga besar dan berpartisipasi dalam loyalty programs dan produk-produk kredit," kata Chairul Tanjung dalam keterangan resmi, Rabu (5/1/2022).

CT Corp percaya akses ke ekosistem yang besar dapat membantu Bank Allo semakin meningkatkan jumlah pelanggan setianya serta mendorong tingkat penggunaan.

Sejalan dengan upaya perusahaan memenuhi berbagai kebutuhan finansial masyarakat melalui user experience yang unik.

Sementara itu, President and CEO of Salim Group, Anthoni Salim turut menyambut baik kesempatan untuk menjadi mitra strategis utama Allo Bank.

Utamanya dalam membangun ekosistem yang menyediakan layanan kredit sesuai kebutuhan dan berkelanjutan bagi sesama masyarakat Indonesia.

Selain dua pihak tersebut, rights issue BBHI juga dilaksanakan oleh beberapa pihak lain selaku penerima pengalihan HMETD oleh PT Mega Corpora (MC) selaku pemegang saham utama Perseroan.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, MC hanya akan  melaksanakan sebagian haknya. Yakni  sebanyak 2.712.777.020 saham senilai Rp 1,3 00.839.337.970 atau skeitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak MC.

Sehingga sisanya dialihkan kepada beberapa pihak. Antara lain kepada Bukalapak.com Tbk(BUKA) sebanyak 2.497.816.903 lembar senilai Rp 1,2 triliun.

Kemudian kepada Abadi Investments Pte. Ltd (AI) 1.521.117.930 lembar senilai 727,09 miliar, PT Indolife Investama Perkasa (IIP) 1.303.815.386 lembar senilai Rp 623,22 miliar.

Lalu kepada H Holdings Inc. (HH) sebanyak 448.744.769 lembar senilai Rp 214,45 miliar, Trusty Cars Pte. Ltd. (TC) 150.000.000 lembar senilai 71,7 miliar dan PT CT Corpora (CTC 408.318.058 lembar senilai Rp 195,18 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BBHI

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Pada penutupan perdagangan Rabu, 5 Januari 2022, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) naik 10,23 persen ke posisi Rp 9.700. Saham BBHI naik 10,23 persen ke posisi Rp 9.700 per saham.

Saham BBHI dibuka stagnan Rp 8.800 per saham. Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 10.000 dan terendah Rp 8.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.371 kali dengan volume perdagangan 231.858. Nilai transaksi Rp 225,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya