BNBR Siap Kirim 30 Bus Listrik untuk Transjakarta

CEO PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie menuturkan. pihaknya akan resmikan 30 bus listrik di Transjakarta pekan depan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Feb 2022, 17:14 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 17:14 WIB
IIF Percepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Climate Policy Specialist Bureau for Policy and Programme Support at UNDP Susanne Olbrisch dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia dan Ketua Dewan Penasehat Bisnis APEC (ABAC) Indonesia Anindya Bakrie pada Impact Investing Forum di Glasgow, Inggris, Senin (1/11/2021). (Liputan6.com/HO/Kadin)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) siap kirim 30 unit bus listrik untuk Transjakarta. Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, unit itu akan direalisasikan oleh PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts.

"Kita mulai mendapat order dan InsyaAllah minggu depan bisa diresmikan 30 bus listrik di Transjakarta," ungkap Anin dalam dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis (17/2/2022).

VKTR merupakan spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif.

Pada Kamis, 17 Februari 2022, VKTR juga resmi menandatangani kerja sama dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti untuk pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.

"Sebelum ini, kami telah bermitra dengan BYD Auto dari Tiongkok. Mereka memang telah menjadi mitra penyedia teknologi bagi Bakrie Autoparts sejak 2018 lalu. Kemitraan inilah yang dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility (kendaraan listrik mobilitas tinggi), dan dimulai dengan bus listrik,” kata Anin.

Ia pun meyakini kerja sama baru yang kini dirintis bersama Tri Sakti akan memperkuat upaya pengembangan cikal-bakal ekosistem kendaraan listrik tanah air.

Sebelumnya, Anin juga sempat mengisyaratkan untuk mencatatkan saham VKTR di bursa. Secara umum, keberadaan bus listrik ini diharapkan dapat menambah pendapatan Perseroan.

Namun, jika performancenya secara konsisten bertumbuh, Anin tak menutup kemungkinan untuk mengantar lini bisnis ini melantai di Bursa.

"Mudah-mudahan kalau performance kami baik, dan VKTR akan jadi salah satu andalan kami ke depan untuk unlocking the potential, tapi bukan di 2022,” ujar Anin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gandeng Tri Sakti dan BYD

Sambangi Menperin Bahas Sektor Industri dan Pemerataan
Calon Ketum Kadin Anindya N. Bakrie berbincang saat konfrensi pers di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (05/4/2021). Anindya Bakrie menyampaikan pokok pikiran pertumbuhan ekonomi nasional di sektor industri dan pemerataan keadilan bagi masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/HO/Alwi)

Sebelumnya, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti.

Kerja sama tersebut menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.  Kesepakatan kerja sama itu diungkap oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie dalam pertemuan dengan pers di workshop Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 17 Februari 2022.

"Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto,” ungkap  Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis pekan ini.

Dengan menjadi entitas tersendiri, Anindya berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia.

Di sisi lain, kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk-produk manufaktur.

"Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun di sini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Jadi tidak setengah-setengah,” tuturnya.

Sebagai contoh, Bakrie & Brothers membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi juga memikirkan bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik.

Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta.

"Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih,” kata Gilarsi.

Gilarsi berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini.

Gilarsi juga menyatakan bahwa pihaknya akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya. Ia pun membeberkan reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal Tiongkok itu.

"Semua kendaraan listrik BYD terbukti berkualitas dan memiliki standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika,” ungkapnya.

Sebagai produksi perdana, selama sebulan ke depan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Ke depan pihaknya yakin bahwa industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat.

VKTR telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda. Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia.

"Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Kami optimis akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri bus listrik di dalam negeri,” pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya