Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan terbuka untuk mulai mengimplementasikan ESG (Environmental, Social & Governance). Hal ini sejalan dengan kian tingginya minat investor terhadap perusahaan yang berorientasi pada ESG.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menilai, perusahaan yang matang adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan aspek ESG dalam tata kelolanya.
"Jadi posisi tingkat maturity terakhir dari perusahaan adalah pada saat perusahaan berhasil menginternalisasi dan menjadikan praktik ESG sebagai bagian dari value keseharian seluruh insan perusahaan," kata Hasan dalam Casual Talks : Scaling Up The Utilization of Sustainable Financial Instruments, Jumat (18/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Kalau sudah di internalisasi dan menjadi bagian keseharian value perusahaan, sebetulnya itu adalah end game-nya,” imbuh Hasan.
Namun begitu, Hasan mengakui implementasi ESG tidak bisa dilakukan secara serta merta. Sehingga perlu dilakukan secara bertahap.
Sebagai contoh, Hasan menuturkan implementasi ESG dapat dimulai dari bagian terkecil dari fungsi tertentu di perusahaan. ada pihak yang menjadi role model dalam adopsi ESG, selanjutnya bisa ditularkan pada skala yang lebih luas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Butuh Komitmen Manajemen Perseroan
Dia menuturkan, yang paling krusial dalam penerapan ESG dalam sebuah perusahaan yakni komitmen dari top manajemen perusahaan.
Manajemen perusahaan bisa menularkan adopsi ESG kepada seluruh komponen perusahaan melalui kebijakan yang dibuat.
"Jadi direksi itu sebetulnya harus menjadi driving factor yang kuat di perusahaan, sebelum nanti seluruh anggota timnya akan bergerak bersama untuk merespons kebutuhan stakeholder yang menginginkan perusahaan menjadi perusahaan yang memunculkan praktek ESG,” tandasnya.
Advertisement