Wijaya Karya Suntik Modal Anak Usaha Rp 110,47 Miliar

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan setor modal dalam dua tahap untuk PT Bandara Internasional Batam (BIM).

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 14:19 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 14:19 WIB
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menyuntikkan modal ke anak usaha, PT Bandara Internasional Batam (BIM) sebesar Rp 110,47 Miliar.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (23/2/2022).

Perseroan memiliki sebanyak 19 persen saham atas BIM. Anak Usaha ini merupakan perusahaan patungan yang dibentuk WIKA bersama dengan PT Angkasa Pura I (AP1) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC)  pada tanggal 20 Desember 2021.

Suntikan modal tersebut merupakan setoroan selaku pemegang saham 19 persen atas BIM sebesar Rp110.469.610.000, yang akan dilaksanakan dalam dua rangkaian penyetoran, dengan rincian sebagai berikut :

1. Setoran pertama sebesar Rp49.882.699.488

2. Setoran kedua sebesar Rp60.586.910.512

Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 42/POJK.04/2020 tanggal

2 Juli 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK 42/2020) dan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (POJK 17/2020), Perseroan berpendapat bahwa Transaksi ini :

1. Berdasarkan POJK 42/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan, maka Rencana Transaksi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi karena Perseroan merupakan salah satu pemegang saham PT BIB dengan kepemilikan sebesar 19 persen. Selain itu pada jajaran pengurus PT BIB, yakni salah satu Dewan Komisaris berasal dari jajaran Direksi Perseroan serta salah satu Direksi PT BIB berasal dari pegawai internal Perseroan.

2. Berdasarkan POJK 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, maka Rencana Transaksi tidak termasuk Transaksi Material, karena nilai transaksi tersebut adalah sebesar Rp110.469.610.000 dan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian WIKA per 30 September 2021 yang telah diaudit,  nilai ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 17.980.009.548.000.

Jadi perbandingan antara nilai rencana transaksi dengan nilai ekuitas Perseroan adalah sebesar 0,61 persen di mana nilai Rencana Transaksi tersebut tidak lebih dari 20 persen ekuitas Perseroan, sehingga Rencana Transaksi bukan merupakan Transaksi Material.

Berdasarkan Akta Pendiriannya, total modal disetor untuk BIB adalah sebesar Rp 581.419.000.000 dimana porsi WIKA adalah sebesar Rp 110.469.610.000.

Perseroan akan melakukan setoran modal ditempatkan kepada PT BIB sebesar Rp49.882.699.488 dan selanjutnya sisa modal ditempatkan sebesar Rp60.586.910.512 akan dilakukan berdasarkan permintaan dari PT BIB.

Rencana transaksi tersebut berdampak bagi pengurangan kas dan setara kas perseroan dan  penambahan investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp 110.469.610.000.

Sementara itu  dampak rencana transaksi tersebut terhadap rasio likuiditas membuat current ratio perseroan turun dari 1,13 menjadi 1,12. Sementara untuk rasio solvabiltas, rencana Transaksi tersebut tidak memiliki dampak.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham WIKA

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada perdagangan Rabu, 23 Februari 2022 pukul 14:08 WIB, saham WIKA turun 2,26 persen ke posisi Rp 1.080 per saham. Saham WIKA dibuka stagnan Rp 1.105 per saham.

Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 1.115 per saham dan terendah Rp 1.080 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.951 kali dengan volume perdagangan 196.809. Nilai transaksi Rp 21,3 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya