Aliran Dana Asing Masuk Pasar Saham Indonesia di Tengah Sentimen Rusia-Ukraina

Aliran dana asing masuk ke pasar modal Indonesia tercatat Rp 4,41 triliun pada 21-25 Februari 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Feb 2022, 14:35 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2022, 17:38 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aliran dana asing masih masuk ke pasar modal Indonesia pada pekan keempat Februari 2022 di tengah sentimen serangan Rusia ke Ukraina.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (27/2/2022), aliran dana asing masuk ke pasar modal Indonesia tercatat Rp 4,41 triliun pada 21-25 Februari 2022. Pada perdagangan Jumat, 25 Februari 2022, aliran dana investor asing mencapai Rp 1,08 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2022, aliran dana asing mencapai Rp 23,60 triliun.

Mengutip data RTI, aliran dana asing masuk ke saham emiten perbankan dan tambang. Aksi beli investor asing pada 21-25 Februari 2022, di seluruh pasar, aliran dana asing terbesar masuk ke saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 636,7 miliar.

Diikuti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 395,4 miliar, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 394,9 miliar.

Selain itu, aliran dana investor asing juga masuk ke saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) senilai Rp 199,6 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana selain saham perbankan, aliran dana asing juga masih ke emiten berbasis komoditas seperti batu bara dan metal.

"Hal tersebut diperkirakan karena ada konflik Rusia-Ukraina maka membuat harga komoditas melesat naik dan berpengaruh ke emiten berbasis komoditas,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, dengan kenaikan harga komoditas tentu mempengaruhi emiten komoditas. Selain itu, aliran dana asing masuk Indonesia seiring fundamental makro ekonomi Indonesia yang dapat dikatakan kuat menarik minat asing.

“Dari dalam negeri sendiri masih minim sentimen dan masih mencermati dari rilis laporan keuangan emiten-emiten yang sedang bermunculan,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham yang Dibeli Investor Asing

IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut 20 saham yang dibeli investor asing di seluruh pasar pada pekan ini:

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 636,7 miliar

2.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 395,4 miliar

3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 394,9 miliar

4.PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 389,9 miliar

5.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 318,6 miliar

6.PT Harum Energy Tbk (HRUM) senilai Rp 199,6 miliar

7.PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) senilai Rp 180,4 miliar

8.PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) senilai Rp 171,3 miliar

9.PT MNC Studio International Tbk (MSIN) senilai Rp 158,5 miliar

10.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) senilai Rp 118,5 miliar

Saham INCO hingga INDF

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

11. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp 118,6 miliar

12. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) senilai Rp 92,6 miliar

13.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai Rp 88,1 miliar

14.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 81,4 miliar

15.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 56,5 miliar

16.PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) senilai Rp 54,7 miliar

17.PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 53,4 miliar

18.PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 45,8 miliar

19.PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) senilai Rp 39,8 miliar

20.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp 25 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya