Kolaborasi Valbury Asia Futures dan Gotrade Indonesia untuk Investasi Saham AS

kolaborasi ini berangkat dari kesamaan visi Valbury Asia Futures (VAF) dan Gotrade untuk meningkatkan kesadaran investasi dan inklusivitas Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Apr 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 06:00 WIB
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, Dirut BBJ Paulus, Pendiri gotrade mas Rohit Mulani  berkolaborasi meluncurkan Gotrade Indonesia (Foto:PT Valbury Asia Futures)
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, Dirut BBJ Paulus, Pendiri gotrade mas Rohit Mulani meluncurkan Gotrade Indonesia (Foto:PT Valbury Asia Futures)

Liputan6.com, Jakarta - PT Valbury Asia Futures (VAF), salah satu perusahaan pialang berjangka terpercaya di Indonesia, bersama Gotrade, perusahaan platform investasi saham Amerika Serikat, meluncurkan Gotrade Indonesia.

Gotrade Indonesia, platform investasi pertama di Indonesia yang menawarkan akses investasi saham Amerika dalam fraksi lot. Investasi dapat dimulai hanya dengan USS1 atau sekitar Rp 15.000.

Presiden Direktur VAF, Ricky Irawan menuturkan, kolaborasi ini berangkat dari kesamaan visi VAF dan Gotrade untuk meningkatkan kesadaran investasi dan inklusivitas Indonesia.

“Dengan Gotrade Indonesia, barrier of entry untuk investasi berjangka semakin rendah. Kini hanya dengan Rp. 14,000 - 15,000 saja sudah bisa berinvestasi di saham-saham bluechip Amerika seperti Tesla, Apple, atau Netflix,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

Ia  berharap, inovasi ini dapat membantu lebih banyak orang untuk mulai berinvestasi dan mendiversifikasikan portfolio mereka

Didukung kerja sama oleh Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), investor dapat berinvestasi dalam basis dolar US dan dengan fraksi sekecil 9 desimal poin.

Sebagai perbandingan, sebelumnya ukuran kontrak terkecil untuk saham Amerika di pasar berjangka adalah 0.1 lot. Artinya, apabila investor ingin membeli saham Amazon dengan harga USD 2,912 per lot nya1, investor harus memiliki modal setidaknya USD 291.20. Melalui Gotrade Indonesia, investor dapat membeli saham Amazon sebanyak 0.000343407 lot dengan modal USD 1.

"Sudah menjadi bagian dari visi JFX untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade dan VAF ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya USD1 saja," ujar Presiden Direktur JFX, Stephanus Paul Lumintang.

Ia menambahkan, inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset.

Gotrade Indonesia menetapkan standar baru untuk transparansi. Dengan spread nol, Gotrade Indonesia menjanjikan transparansi dalam biaya yang dikenakan ke investor.

Selain biaya penukaran mata uang sebesar 1,2 persen ketika melakukan deposit, biaya lain yang dikenakan adalah PPN sebesar USD 0,10 dan biaya laporan transaksi di JFX sebesar USD 0.02 per transaksi.

Sesuai dengan regulasi, semua dana investor disetorkan ke rekening terpisah di bawah pengawasan KBI. Semua transaksi dilaporkan secara real-time di JFX.

Katalis Positif untuk Iklim Investasi

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, Dirut BBJ Paulus, Pendiri gotrade mas Rohit Mulani  berkolaborasi meluncurkan Gotrade Indonesia (Foto:PT Valbury Asia Futures)
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, Dirut BBJ Paulus, Pendiri gotrade mas Rohit Mulani meluncurkan Gotrade Indonesia (Foto:PT Valbury Asia Futures)

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, pihaknya tentunya mengapresiasi apa yang dilakukan Valbury Asia Futures atas inisiasi baru ini.

"Peluncuran Gotrade Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia. Harapan kami, Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik,” kata dia.

Fajar menuturkan, sebagai lembaga kliring, KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait penjaminan dan penyelesaian transaksi.

Pendiri GoTrade, Rohit Mulani menuturkan, pihaknya memilih Indonesia  untuk meluncurkan produk lokal pertama Gotrade karena menurut perseroan, di Indonesia investasi belum terjangkau oleh semua orang.

"Dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 7,5 juta saja yang sudah menjadi investor. Market Indonesia siap untuk disrupsi. Bersama VAF, kami yakin Gotrade Indonesia dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan harga wajar dan terjangkau,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya